Teori Piaget
1.
Apa ?
Jean Piaget (1896-1980) dikenal dengan teori
perkembangan intelektual yang menyeluruh yang mencerminkan adanya kekuatan antara fungsi biologi dan
psikologis. Piaget menerangkan inteligensi itu sendiri sebagai adaptasi biologi
terhadap lingkungan.
contoh: manusia tidak mempunyai mantel
berbulu lembut untuk melindunginya
dari
dingin; manusia tidak mempunyai kecepatan untuk lari dari hewan
pemangsa; manusia juga tidak mempunyai keahlian dalam memanjat
pohon. Tapi manusia memiliki kepandaian untuk memproduksi pakaian
dan kendaraan untuk transportasi.
Menurut Piaget (1983), inteligensi dapat dilihat
dari 3 perspektif berbeda:
1.
Isi
Merupakan materi
kasar. Karena Piaget kurang tertarik pada apa yang anak-anak ketahui, tapi
lebih tertarik dengan apa yang mendasari proses berpikir. Piaget melihat “isi”
kurang penting dibanding dengan struktur dan fungsinya. Bila isi adalah “apa”
dari inteligensi, sedangkan “bagaimana” dan “mengapa” ditentukan oleh kognitif
atau intelektual.
2.
Struktur
Struktur dan
organisasi terdapat di lingkungan, tapi pikiran manusia lebih dari meniru
struktur realita eksternal secara pasif. Interaksi pikiran manusia dengan dunia
luar,mencocokkan dunia ke dalam “mental
framework” nya sendiri. Struktur kognitif merupakan mental framework yg dibangun seseorang dengan mengambil informasi dari lingkungan
dan menginterpretasikannya, mereorganisasikannya serta mentransformasikannya
(Flavell, Miller dan Miller, 1993). 2 hal penting yang harus diingat tentang
membangun struktur kognitif:
·
seseorang terlibat secara aktif dalam membangun
proses.
·
lingkungan dimana seseorang berinteraksi penting
untuk perkembangan struktural.
Piaget tidak
melihat struktur kognitif sebagai mekanisme biologis lahiriah. Dia tidak
percaya bahwa anak-anak memasuki dunia dengan “piranti dasar” untuk memahami
realita. Anak-anak secara perlahan dan bertahap membangun cara pandang mereka
sendiri terhadap realita. Pembentukan struktur kognitif mulai pada awal
kehidupan, segera setelah bayi mulai memiliki pengalaman dengan lingkungan.
Tapi bukankah seorang bayi yang baru lahir belum memiliki pengalaman apapun
terhadap lingkungan??? Piaget percaya bahwa seorang bayi yang tidak
berpengalaman penuh memiliki struktur yang sudah terbentuk yang memprogramkan
mereka untuk dan berinteraksi dengan lingkungan ini yang disebut struktur fisik, seperti sistem syaraf dan otak manusia serta organ-organ
sensorik spesifik. Dan reflek-reflek yang disebut sebagai “automatic behavioral reactions”. Bayi melatih struktur-struktur ini dalam interaksi dengan
lingkungan dan memulainya dengan segera untuk mengembangkan struktur kognitif.
3.
Fungsi
Suatu proses
dimana struktur kognitif dibangun. Semua organisme hidup yg berinteraksi dgn
lingkungan mempunyai fungsi melalui proses organisasi & adaptasi. Organisasi
cenderung untuk mengintegrasi diri & dunia ke dalam suatu bentuk dari
bagian2 menjadi satu kesatuan yg penuh arti. sebagai suatu cara utk mengurangi kompleksitas.
Adaptasi
terhadap lingkungan terjadi dalam 2 cara:
·
organisme memanipulasi dunia luar dengan cara
membuatnya menjadi serupa dgn dirinya
proses ini
disebut dengan asimilasi.
·
organisme memodifikasi dirinya sehingga menjadi
lebih menyukai lingkungannya proses ini
disebut akomodasi.
Asimilasi mengambil
sesuatu dari dunia luar dan mencocokkannya ke dalam struktur yang sudah ada. Contoh:
manusia mengasimilasi makanan dengan membuatnya ke dalam komponen nutrisi, makanan
yg mereka makan menjadi bagian dari diri mereka. Ketika seseorang mengakomodasi
sesuatu, mereka mengubah diri mereka sendiri untuk memenuhi kebutuhan
eksternal. Contoh: tubuh tdk hanya mengasimilasi makanan tapi juga
mengakomodasikannya dengan mensekresi cairan lambung untuk menghancurkannya dan
kontraksi lambung mencernanya secara involunter.
Piaget mengaplikasikan
proses asimilasi dan akomodasi terhadap intelektual seperti terhadap proses
fisik. Anak-anak mengasimilasi ide-ide baru, “food for thought”dengan
mencocokkannya ke dalam struktur kognitif yang sudah ada dan mengakomodasikan
ide-ide tersebut dengan mengubah struktur kognitif mereka dalam meresponsnya. Bila
idenya baru dan struktur kognitif perlu untuk membuatnya berarti, anak-anak
akan membuatnya sebagai bagian dari proses pikir mereka dan akan mengubah cara
berpikir mereka dlm meresponsnya. Perkembangan intelektual tidak akan terjadi
bila ide-ide anak-ana itu dikenal sudah diasimilasi atau bila mereka
melanjutkan struktur tersebut untuk asimilasi.
2.
Bagaimana?
Perkembangan Sensorimotor (Lahir Usia1½ Tahun)
Pandangan
Piaget pada bayi didapat secara primer dari observasi dan eksperimen sederhana
terhadap 3 anaknya sendiri selama 2 tahun pertama kehidupan mereka. Perilaku
Jacqueline kecil, Lucienne kecil dan Laurent kecil membuat Piaget percaya bahwa
bentuk paling dini dari inteligensi adalah sensorik dan fisik alami dari bayi
s/d 1½ tahun disebut tahap sensorimotor dari perkembangan. Apa sebenarnya
inteligensi sensorimotor itu?? Biasanya inteligensi dikonsepkan sebagai
aktivitas mental mengingat pengalaman-pengalaman yang pernah kita alami, kita
pikirkan, melatih mencari solusi dari suatu masalah secara kejiwaan, membentuk
citra mental terhadap realita tapi Piaget menekankan bahwa inteligensi dapat
sebagai fisik juga. Sensorimotor berarti tahu benda itu seperti apa dan atau
suaranya seperti apa, tahu bagaimana memanipulasi objek. Batasan yg jelas dari
fungsi sensorimotor bahwa tidak mengingatkan bayi tentang masa lalu,
mengantisipasi masa depan, membentuk mental images dari objek atau
merefleksikannya pada pengalaman-pengalaman mereka. (Mandler, 1990). Piaget
percaya bahwa bayi tidak memiliki kesadaran bahwa dunia terlepas dari kegiatan
mereka what is out of sight is also out of mind.
Skema
Meski bayi
tidak dapat mengkonseptualisasi, tapi mampu mengorganisasi kegiatan dan “intelligent
looking” disebut skema. Sensorimotor ekuivalen dengan konsep, Skema-skema
menunjukkan kecenderungan organisasi dimana Piaget menjelaskannya sebagai
karakteristik semua organisme hidup.
Contoh: bayi baru lahir akan menghisap tanpa Pilih-pilih semua benda
yang dimasukkan ke dalam mulutnya sejalan dengan waktu dan pengalaman, bayi
akan lebih selektif dan menghisap hanya bila sesuai seperti bila ada puting
ibu. Selektivitas ini mengindikasikan suatu kecenderungan untuk mengorganisasi
dunia, juga mengindikasikan adaptasi terhadap lingkungan, karena bayi
mengasimilasi Pengalaman-pengalaman baru dan mengakomodasi perilaku
selanjutnya.
Sensorimotor Stages
Substage 1(Lahir Usia 1 Bulan)
Aktivitas
utama: melatih refleks-refleks. Variasi-variasi kecil pada perilaku refleksif
dapat terjadi karena interaksi lingkungan.
Substages 2 (Usia 1 – 4 Bulan)
Meski
skema-skema individual terus berkembang, pada akhir substage ini terdapat bukti
koordinasi dari skema-skema. Contoh koordinasi: menghisap – meraih merupakan skema yg terbentuk paling baik pada
substage ini. Orangtua sering memperhatikan semua yang diraih oleh bayi-bayi
mereka dibawa masuk ke dalam mulut untuk dihisap. Bayi akan berusaha untuk
meraih apapun untuk di masukkan ke dalam mulutnya. Gambaran penting pada
substage ini, adalah primary circular reaction secara kebetulan bayi menemukan
pengalaman sensorik atau motorik yang menarik yang dikaitkan dengan tubuhnya
yang selanjutnya diulangi lagi.
Substage 3(Usia 4 – 8 Bulan)
Selama
substage ini koordinasi skema-skema terus berlanjut dan reaksi sirkuler
terlihat pada substage 2 dalam dimensi baru. Aktivitas-aktivitas berulang yg
diorientasikan terhadap tubuh mereka sendiri. Bayi melatih skema2 sensorimotor mereka,
lebih tertarik pada kegiatan mereka sendiri daripada terhadap benda-benda untuk
kegiatan tersebu. Mereka lebih tertarik pada pengalaman meraih daripada benda yang
diraihnya. Pada substage 3 ini bayi
tertarik pada efek dari kegiatan mereka terhadap dunia luar. Dlm usaha utk
memperpanjang pengalaman menarik dari kegiatan mereka, bayi menunjuk kan
secondary circular reaction, perilaku yang diulang-ulang dengan efek yang menyenangkan
terhadap lingkungannya.
Substage 4(Usia 8 – 12 Bulan)
Substage ini
merupakan aktivitas yang benar-benar terencana dan bertujuan.
Saat ini
bayi akan mengaktivasi 1 skema untuk tujuan tertentu dalam menghasilkan yang lainnya
dimana bayi akan mendorong ke samping suatu obyek untuk tujuan meraih sesuatu
di belakangnya.
Substage 5 (Usia 12 – 18 Bulan)
Pada tahun
ke2 kehidupan, anak akan berperilaku secara intesional dan mengkoordinasi
skema-skema yang tidak berkaitan. Pada substage 3 bayi akan mengulangi suatu kegiatan
dalam usaha untuk memperpanjang pengalaman yang menarik. Pada substage 5 terdapat
pengulangan tapi juga terdapat suatu usaha untuk memvariasikan aktivitas sebagai
ganti dari pengulangan sederhana.
perilaku ini
disebut tertiary circular reaction. Anak-anak menikmati hal-hal yang baru dan
mencari cara baru untuk menghasilkan pengalaman yang menarik.
Substage 6(Usia 18 – 24 Bulan)
Substage 5 menandai akhir dari tahap sensorimotor karena pada
usia 1,5 thn
Anak-anak
mulai terlibat dgn representational thinking. Mereka dapat menggunakan
simbol-simbol, tidak dibatasi lagi dalam inteligensi untuk aktivitas
sensorimotor. Substage 6 dapat dianggap sebagai suatu periode
transisional antara inteligensi sensori motor & preoperasional.
3.
Mengapa?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar