MAKALAH STATDAS MENGENAI DISTRIBUSI FREKUENSI
BAB 1
PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Menurut
berbagai kamus bahasa Inggris-Indonesia, data diterjemahkan sebagai istilah
yang berasal dari kata “datum” yang berarti fakta atau bahan-bahan keterangan.
Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan
nyata. Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal,dapat berupa
sesuatu yang dapat diketahui atau yang dianggap atau anggapan atau suatu fakta
yang digambarkan lewat angka, symbol,kode dan lain-lain.
Setiap
kali kita melakukan kegiatan pengumpulan data statistik,maka pada umumnya
kegiatan tersebut akan menghasilkan kumpulan data angka yang keadaanya tidak
teratur,berserak dan masih merupakan bahan keterangan yang sifatnya kasar dan
mentah. Dikatakan “kasar” atau “mentah”,sebab kumpulan angka dengan kondisi
seperti yang disebutkan di atas belum dapat memberikan informasi secara ringkas
dan jelas mengenai ciri atau sifat yang dimiliki oleh kumpulan angka-angka
tersebut.Oleh karena itu,agar data angka yang telah berhasil dihimpun itu
“dapat berbicara” dan dapat memberikan informasi yang berarti,diperlukan adanya
tindak lanjut salah satunya adalah Penyajian Data.
Tidak terlepas hubungannya dengan pernyataan di atas,maka salah-satu
tugas statistik sebagai ilmu pengetahuan adalah meyajikan atau mndeskripsikan
data angka yang telah dikumpulkan menjadi lebih teratur,ringkas,dan lebih dapat
memberikan gambaran yang jelas. Salah satu penyajian data adalah tabel. Adanya tabel dapat memudahkan dalam membaca informasi dari data
yang disajikan.karena data tersebut telah disusun secara teratur atau sistematis.
2.
RUMUSAN
MASALAH
a)
Apa yang
dimaksud dengan Variabel, Frekuensi, dan distribusi frekuensi?
b)
Sebutkan
macam-macam tabel distribusi frekuensi?
c)
Bagaimana
cara membuat tabel distribusi frekuensi?
d)
Bagaimana
cara membuat tabel distribusi frekuensi grafik poligon?
e) Bagaimana cara membuat distribusi frekuensi dalam grafik histogram?
3. TUJUAN
a) Memahami pengertian
variabel, frekuensi, dan distribusi frekuensi
b) Mengetahui
macam-macam tabel distribusi frekuensi
c) Mengetahui cara
membuat tabel distribusi frekuensi
d) Dapat membuat tabel
distribusi frekuensi dalam bentuk grafik poligon
e) Dapat membuat tabel
distribusi frekuensi dalam bentuk grafik histogram
BAB 2
PEMBAHASAN
1. PENGANTAR
Setiap kali kita melakukan kegiatan pengumpulan data
statistik, maka pada umumnya kegiatan tesebut akan menghasilkan kumpulan data
angka yang kadaannya tidak teratur, berserakan dan masih, meupakan bahan keterangan
yang sifatnya kasara dan mentah. Dikatakan “ kasar” dan “ mentah” sebab
kumpulan angka dengan kondisi seperti yang disebutkan di atas belum dapat
memberikan informasi secara ringkas dan jelas mengenai ciri atau sifat yang
dimiliki oleh kumpulan angka tesebut. Oleh kerena itu, agar data angka yang
telah berhasil dihimpun itu “dapat berbicara” dan dapat memberikan informasi
yang berarti, diperlukan adanya tidak lanjut atau langkah tertentu.
Tidak terlepas hubungannya dengan pernyataan di atas,
maka salah satu tugas dari statistik sebagai ilmu pengetahuan adalah menyajikan
atau mendeskripsikan data angka yang telah berhasil dihimpun itu secara
teratur, ringkas, mudah dimengerti, hingga dengan secara jelas dapat memberikan
gambaran yang tepat mengenai ciri atau sifat yang terkandung di dalam data
angka tersebut. Dengan diketahui ciri atau sifat yang terkandung dalam kumpulan
data angka itu berarti kumpulan data angkat tadi telah “ dapat berbicara “ dan
karenanya kita berhasil memproleh informasi – informasi yang berguna, sejalan dengan
maksud dan tujuan pengumpulan data.
Sebuah contoh yang dikemukakan berikut ini kiranya
akan memperjelas uraian di atas.
Dari sejumlah 80 orang mahasiswa tingkat II fakultas
tarbiyah IAIN sunan kalijaga yogyakarta, berhasil dihimpun data berupa nilai hasil
ujian utama semester i tahun akademik 1984/1985 dalam mata kuliah statistik
pendidikan, sebagai berikut :
60
|
55
|
60
|
67
|
67
|
67
|
55
|
55
|
60
|
55
|
69
|
55
|
60
|
80
|
70
|
70
|
80
|
80
|
60
|
55
|
67
|
55
|
60
|
69
|
69
|
69
|
69
|
69
|
60
|
55
|
79
|
79
|
60
|
75
|
65
|
65
|
75
|
80
|
60
|
80
|
65
|
67
|
60
|
75
|
65
|
65
|
75
|
80
|
60
|
80
|
70
|
67
|
60
|
75
|
65
|
65
|
75
|
80
|
60
|
80
|
55
|
67
|
60
|
75
|
70
|
70
|
75
|
80
|
60
|
80
|
80
|
67
|
60
|
75
|
80
|
80
|
75
|
80
|
60
|
80
|
Dapat kita saksikan dan kita rasakan bersama bahwa
data yang berupa kumpulan nilai hasil ujian semester dari 80 orang mahasiswa
itu masih sangat sulit bagi kita untuk dapat menjawab dengan cepat pertayaan
yang muncul di balik kumpulan data angka itu, seperti :
1.
Berapa
banyak mahasiswa yang memiliki nilai tertinggi dalam ujian semester tersebut ?
2.
Berapa
banyak mahasiswa yang memiliki nilai terendah ?
3.
Berapa
banyak mahasiswa yang memperoleh nilai di atas 60 ?
4.
Berapa
banyak mahasiswa yang nilainya kurang dari 60 ?
6.
Berapa
banyak mahasiswa yang nilainya berkisar antara 70 – 79 ?
7.
Berapa
banyak mahasiswa yang memperoleh nilai yang sama ?
Dan sebagainya.
Tidak dapat disangkal bahwa dari kumpulan data angka
di atas, kita dapat memperoleh gambaran mengenai hasil ujian yang dicapai oleh
80 orang mahasiswa tersebut, namun gambaran yang kita proleh itu pada
hakikatnya masih besifat kasar, misalnya
bahwa “ sebagian kecil dari mahasiswa tersebut nilainya kurang dari 60” atau
bahwa mahasiswa yang dapat mencapai nilai diatas 60 banyak sekali “ gambaran
yang kasar atau masih bersifat mentah itu pun diperoleh dengan cara meneliti
satu – persatu dari dretan angka yang terdiri dari 80 buah angka itu, sehingga
memakan waktu cukup lama ?
Untuk dapat menjawab butir – butir pertanyaan seperti
telah dikemukakan di atas, tindakan pertama yang harus kita lakukan adalah :
menghitung frekuensi yang dimiliki oleh tiap
- tiap nilai yang berada dalam deretan nilai – nilai tersebut, dan
dengan jalan menghitung frekuensi yang dimiliki oleh tiap – tiap nilai itu maka
lebih lanjut akan dapat kita ketahui distribusi frekuensi dari nilai – nilai
hasil ujian semester yang berhasil di capai oleh 80 orang mahasiswa tadi.
2.
PENGERTIAN VARIABEL
Kata “ variabel” berasal dari bahasa inggris variable
dengan arti :”ubahan” faktor tak tetap atau gejala yang dapat diubah – ubah
dalam contoh yang telah disebutkan dimuka, nilai – nilai hasil ujian semester
dari sejumlah 80 orang mahasiswa itu kita sebut variabel. variabel pada
dasarnya bersifat kualitatif namun dilambangkan dengan angka.
“usia”
gejala kualitatif =17 th, 19 th (gejala kuantitatif)
“nilai” gejala kuantitatif= 5, 6, 9 (gejala kualitatif)
“nilai” gejala kuantitatif= 5, 6, 9 (gejala kualitatif)
Perhatikan contoh berikut. Contoh
5.1.
Nama variabel dan nilai.
username = "joni"
Nama = "Al-Khawarizmi"
Harga = 2500
HargaTotal = 34000
Pada contoh 5.1. di atas, 'username,
Nama, harga, dan HargaTotal' adalah nama dari variabel. Sedangkan
"joni", "Al-Khawarizmi", 2500, dan 34000 adalah nilai dari
masing-masing variabel. Nilai-nilai ini akan tersimpan di dalam nama variabel
masing-masing sepanjang tidak kita rubah.
3.
PENGERTIAN FREKUENSI
Kata “ frekuensi” yang dalam bahasa inggrisnya adalah
frequency berarti : “ kekerapan” “ kekeringan” atau “ jarang – kerapnya” dalam
statistik, “ frekuensi” mengandung pengertian ; angka ( bilangan ) yang
menunjukan seberapa kali suatu variabel
( yang dilambangkan dengan angka – angka itu ) berulang dalam dertan
angka tersebut : atau berapa kalikah suatu variabel ( yang dilambangkan dengan
angka itu ) muncul dalam deretang angka tersebut.
Contoh:
Nilai yang berhasil didapat oleh 10
orang siswa dalam tes hasil belajar bidang studi IPA adalah sebagai berikut:
60 50 75 60 80 40 60 70 100 75
Nilai 60 muncul sebanyak 3 kali
Artinya frekuensi nilai 60 adalah 3
Artinya frekuensi nilai 60 adalah 3
4.
PENGERTIAN DISTRIBUSI FREKUENSI
Distribusi (
distribusi bahasa inggris ) berarti “ penyaluran” pembagian atau pencaran jadi distribusi frekuensi dapat diberi arti “
penyaluran fekuensi “ pembagian frekuensi atau pencaran frekuensi “ dalam
statistik, “ distribusi frekuensi” kurang lebih mengandung pengertian suatu
keadaan yang menggambarkan bagaimana frekuensi dari gejala atau variabel yang
dilambangkan dengan angka itu, telah tersalur, terbagi, atau terpencar.
DistribusiFrekuensiadalahpenyusunan
data
dalamkelas-kelasinterval.
(Kuswanto,2006).DistribusiFrekuensiadalahmembuaturaiandarisuatuhasilpenelitiandanmenyajikanhasilpenelitiantersebutdalambentukyang
baik,
yaknibentukstastistik popular yang
sederhanasehinggakitadapatlebihmudahmendapatgambarantentangsituasihasilpenelitian.
(Djarwanto,1982)
5.
TABEL DISTRIBUSI
FREKUENSI ( PENGERTIAN DAN MACAMNYA)
5.1.Pengertian Tabel Distribusi Frekuensi.
Tabel adalah alat penyajian data statistik yang
berbentuk ( dituangkan dalam bentuk ) kolom dan bujur.
Dalam tabel
distribusi frekuensi akan kita dapat : Variabel, Frekuensi dan Jumlah Frekuensi
Tabel
Distribusi frekuensi adalah suatu daftar atau tabel yang membagi data dalam
beberapa kelas. Tabel Distribusi frekuensi terdiri dari 2 macam, yaitu
distribusi frekuensicategorical dan distribusi frekuensi numerical.
1.
Distribusi
frekuensi categorical adalah distribusi frekuensi yang pembagian kelas –
kelasnya berdasarkan atas macam – macam data, atau golongan data yang dilakukan
secara kwalitatif. Perhatikan contoh berikut.
HASIL PENJUALAN TOKO
TRI BHAKTI, TAHUN 2005
Macam Barang
Dagangan
|
Jumlah Penjualan (Ton)
|
Kacang tanah
Kedelai
Jagung
Beras
|
20
15
35
60
|
Jumlah Total
Penjualan
|
130
|
2.
Distribusi
frekuensi numerical adalah distribusi frekuensi yang pembagian kelas – kelasnya
dinyatakan dalam angka. Perhatikan contoh berikut.
DATA USIA KARYAWAN
PT. ANGIN RIBUT AMBULU
UMUR KARYAWAN
(Tahun)
|
JUMLAH KARYAWAN
( Orang )
|
20 – 24.9
25 – 29.9
30 – 34.9
35 – 39.9
|
15
16
4
5
|
Jumlah
|
40
|
5.2. Pengertian Tabel Distribusi Frekuensi Dan Macamnya
Dalam
dunia statistik kita mengenal berbagai macam Tabel Distribusi Frekuensi; dalam
makalah ini akan dikemukakan mengenai 4 macam Tabel Distribusi Frekuensi,yaitu:
Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal,Tabel Distribusi Frekuensi Data
Kelompokan,Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif, dan Tabel Distribusi Frekuensi
Relatif ( Tabel Persentase). (Sudijono Anas.2009: 39)
5.2.1. Tabel
Distibusi Frekuensi Data Tunggal
Tabel
Distribusi Data Tunggal adalah salah satu jenis tabel statistik yang di dalamnya disajikan frekuensi dari data
angka ;angka yang ada itu tidak dikelompok-kelompokkan(ungrouped
data). (Sudijono Anas.2009: 39)
Contoh
: TABEL 5.2.1 Distribusi Frekuensi
Nilai UAS Dalam Bidang Studi Matematika dari 40 Orang Siswa kelas X 1 SMA Tunas
Cendekia.
Nilai
(X)
|
Frekuensi (f)
|
9
8
7
6
5
|
4
6
9
16
5
|
Total
|
40 = N
|
Dalam Tabel 5.2.1
itu, Nilai UAS Dalam Bidang Studi Matematika dari sejumlah 40 orang siswa kelas
X1 SMA Tunas Cendekia berbentuk Data Tunggal,sebab nilai tersebut tidak
dikelompok-kelompokkan (ungrouped data).
5.2.2. Tabel Distribusi Frekuensi Data
Kelompokan
Tabel Distribusi Frekuensi Data
Kelompokan adalah salah satu jenis tabel statistik yang di dalamnya disajikan
pencaran frekuensi dari data angka,di mana angka-angka tersebut
dikelompok-kelompokkan (dalam tiap unit terdapat sekelompok angka.
Data disajikan memalui Tabel5.2.2
berbentuk Data Kelompokkan (Grouped Data).Adapun huruf N yang terdapat pada
lajur “Total” (baik yang terdapat pada Tabel 5.2.1 maupun Tabel 5.2.2) adalah
singkatan dari Number atau Number of Gases yang berarti “jumlah frekuensi” atau
“jumlah hal yang diselidiki”,atau “jumlah
individu”
Contoh:
TABEL
5.2.2. Distribusi Frekuensi Tentang Usia dari
Sejumlah 60 orang Guru Matematika yang Bertugas Pada Sekolah Menengah Atas
Negeri.
Usia
|
Frekuensi
(f)
|
49-53
44-48
39-43
34-38
29-33
24-28
|
5
9
8
11
12
15
|
Total
|
60 = N
|
5.2.3
Tabel
Distribusi Frekuensi Kumulatif
Dimaksud dengan
Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif ialah salah satu jenis tabel statistik yang didalamnya
disajikan frekuensi yang dihitung terus meningkat atau: selalu
ditambah-tambahkan , baik dari bawah ke atas maupun dari atas ke bawah.
(Sudijono Anas.2009: 41)
Contoh:
TABEL 5.2.3 Distributii
Frekuensi Kumulatif Nilai-nilai Hasil THB Bidang studi PMP Dari 40 Orang Siswa
MTsN.
Nilai
(X)
|
|
|
|
8
7
6
5
|
7
18
5
10
|
40 = N
33
15
10
|
7
25
30
40 = N
|
Total :
|
40 = N
|
-
|
-
|
TABEL 5.2.4.
Distribusi Frekuensi Kumulatif Usia 50 Orang Guru Matematika yang bertugas pada Sekolah Dasar
Negeri
Usia
|
|
|
|
50 - 54
44 - 49
39 - 43
34 - 38
29 - 33
24 – 28
|
5
9
13
6
7
10
|
50 = N
45
36
23
17
10
|
5
14
27
33
40
50 = N
|
Total :
|
50 = N
|
-
|
-
|
Tabel 5.2.3 dinamakan Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Data Tunggal, sebab data yang
disajikan dalam tabel ini berbentuk data yang tidak dikelompok-kelompokkan.
(lihat kolom 1). Pada kolom 2 dimuat frekuensi asli (yakni frekuensi sebelum
diperhitungkan frekuensi kumulatifnya). Kolom 3 memuat frekuensi kumulatif yang
dihitung dari bawah (
), dimana angka-angka yang terdapat
pada kolom ini diperoleh dengan langkah-langkah kerja sebagai berikut: 10 + 5 =
15; 15 + 18 = 33; 33 + 7 = 40. Hasil penjumlahan akhir dari frekuensi kumulatif
akan selalu sama dengan N (disini N = 40). Kolom 4 memuat frekuensi Kumulatif
yang dihitung dari atas (
), di mana angka-angka yang
terdapat pada kolom ini dieroleh dengan langkah-langkah kerja sebagai berikut;
7 + 18 = 25; 25 + 5 = 30; 30 + 10 = 40 = N.
Adapun
Tabel 5.2.4 kita namakan Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif Data Kelompokan,
sebab data yang disajikan dalam tabel ini berbentuk data kelompokkan. Tentang
keterangan atau penjelasan lebih lanjut pada pokoknya sama seperti keterangan
yang telah dikemukakan untuk Tabel 2.3 di atas.
5.2.4 Tabel Distribusi Frekuensi Relatif
Tabel
Distribusi Frekuensi Relatif juga dinamakan Tabel Persentase. Dikatakan
“frekuensi relatif” sebab frekuensi yang disajikan di sini bukanlah frekuensi
yang sebenarnya, melainkan frekuensi yang dituangkan dalam bentuk angka
persenan. (Sudijono Anas.2009: 42)
Contoh
:
TABEL 5.2.5.
Distribusi Frekuensi Relatif (Distribusi Persentase) tentang Nilai-nilai THB
Dalam Studi PMP dari sejumlah 40 Orang Siswa MTsN.
Nilai
(X)
|
F
|
Persentase
(p)
|
8
7
6
5
|
7
18
5
10
|
17.5
45.0
12.5
25.0
|
Total:
|
40 = N
|
100.0 =
p
|
Keterangan:
Untuk memperoleh
frekuensi relative (angka persenan) sebagaimana tertera pada kolom 3 tabel 5.2.5,
digunakan rumus:
P=
x 100%
= frekuensi yang sedang dicari persentasenya.
N=
Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu).
p = angka persentase.
Jadi angka persenan sebesar 17.5; itu
diperoleh dari:
x 100% = 17.5; sebesar 32.5 diperoleh dari:
x 100% = 45.0; demikian seterusnya.
Jumlah persentase (
P) harus selalu sama dengan 100.0.
Dengan cara yang sama seperti telah dikemukakan
di atas, contoh untuk Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompokan adalah sebagai
berikut:
TABEL 5.2.6.DistribusiFrekuensiKumulatifUsia
50 Orang
Guru
Matematikayang bertugaspadaSekolahDasarNegeri.
Usia
|
|
Persentase
(p)
|
50 - 54
44 - 49
39 - 43
34 - 38
29 - 33
24 - 28
|
5
9
13
6
7
10
|
10.0
18.0
26.0
12.0
14.0
20.0
|
Total :
|
50 = N
|
100.0 = ∑ p
|
5.2.6.Tabel Persentase
Kumulatif
Seperti
halnya Tabel Distribusi Frekuensi Tabel Persentase atau Tabel Distribusi Frekuensi relatif pun dapat
diubah ke dalam bentuk Tabel Persentase Kumulatif (Tabel Distribusi Frekuensi
relatif Kumulatif).
Contoh
Tabel Persentase Kumulatif adalah Tabel 5.2.7. untuk data tunggal,dan Tabel 5.2.8
untuk data berkelompok. Penjelasan tentang bagaimana cara memperoleh pk(b)
dan pk(a) adalah sama seperti penjelasan yang telah dikemukakan pada
Tabel 5.2.3. (Sudijono Anas.2009: 44-45)
Tabel 5.2.7.
Tabel Persentase Kumulatif (Tabel Distribusi Frekuensi relatif Kumulatif)
tentang nilai hasil THB dalam bidang studi PMP dari sejumlah 40 orang siswa
MTsN.
Nilai (X)
|
P
|
Pk(b)
|
Pk(a)
|
9
8
7
6
|
10,0
15,5
49,5
25,0
|
100,0=
90,0
74,5
25,0
|
10,0
25,5
75,0
100,0=
|
Total
|
100,0=
|
-
|
-
|
Tabel 5.2.8
Tabel Persentase Kumulatif (Tabel Distribusi Frekuensi relatif Kumulatif)
tentang nilai hasil THB dalam bidang studi PMP dari sejumlah 40 orang siswa
MTsN.
Nilai (X)
|
P
|
Pk(b)
|
Pk(a)
|
66-70
61-65
56-60
51-55
46-50
41-45
|
10,0
15,0
25,0
20,0
10,0
20,0
|
100,0=
90,0
75,0
50,0
30,0
20,0
|
10,0
25,0
50,0
70,0
80,0
100,0=
|
Total
|
100,0=
|
-
|
-
|
6.
CARA MEMBUAT TABEL DISTRIBUSI FREKUENSI
Dari lima macam Tabel
Distribusi Frekuensi yang telah dikemukakan contohnya di atas,hanya dua buah
saja yang dipandang perlu dibahas cara pembuatannya, yaitu: Tabel Distribusi
Data Tunggal dan Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompokan.
Kedua
macam tabel distribusi frekuensi tersebut perlu dipelajari prosedur dan teknik
pembuatannya,sebab pekerjaan menganalisis data statistik pada umumnya diawali
dengan pembuatan salah satu diantara dua jenis tabel distribusi frekuensi
tersebut.Sedangkan prosedur dan teknik pembuatan Tabel Distribusi Frekuensi
Kumulatif, Tabel Distribusi Frekuensi Relatif, dan Tabel Persentase Kumulatif
;ketiga macam tabel distribusi frekuensi yang disebutkan terakhir,dapat dibuat
setelah dipersiapkan lebih dahulu Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggalnya
atau Tabel Distribusi Frekuensi Data Kelompokannya. (Sudijono Anas.2009: 45-46)
6.1.Cara Membuat Tabel Distribusi Frekuensi
Data Tunggal
Sebelum
dikemukakan mengenai cara pembuatan Tabel Distribusi Frekuensi Data
Tunggal,terlebih dahulu perlu dikemukakan bahwa Tabel Distribusi Frekuensi Data
Tunggal ada dua macam,yaitu: Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal yang semua
skornya berfrekuensi 1, dan Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal yang
sebagian atau seluruh skornya berfrekuensi lebih dari satu. (Sudijono
Anas.2009: 46)
a.
Contoh
Pembuatan Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal yang Semua Skornya
Berfrekuensi 1.
Misalkan dari 10 orang
Mahasiswa yang menempuh Ujian Akhir Semester
dalam mata kuliah Statistika Dasar,diperoleh nilai sebagai berikut tabel
2.9
No.
|
Nama
|
Nilai
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10
|
Aditin
Meta
Riska
Melani
Dika
Santoso
Imam
Uka
Yasmin
Zelly
|
87
88
75
80
72
90
67
65
70
50
|
Apabila kita perhatikan data di atas,maka dari 10
orang mahasiswa yang menempuh ujian akhir semester tersebut,kita dapat
mengatakan bahwa semua skor atau semua nilai yang sedang kita hadapi itu
masing-masing berfrekuensi 1.
Jika data di atas kita tuangkan penyajiannya dalam
bentuk Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal,wujudnya adalah seperti Tabel
2.10
TABEL 6.1.
Distribusi Frekuensi Nilai Hasil Ujian Akhir Semester Dalam Mata Kuliah
Statistika Dasar yang Diikuti 10 Orang Mahasiswa.
Nilai
(X)
|
F
|
50
65
67
70
72
75
80
87
88
90
|
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
|
Total
|
10
= N
|
Karena semua skor (nilai) hasil ujian tersebut
befrekuensi 1 dan semua skor(nilai) yang ada itu berwujud Data Tunggal maka
tabel di atas dinamakan:
Tabel Distribusi
Frekuensi Data Tunggal yang Semua Skornya Berfrekuensi 1..
b. Contoh Pembuatan Tabel Distribusi
Frekuensi Data Tunggal yang Sebagian atau Keseluruhan Skornya Berfrekuensi
Lebih dari 1
Misalkan dari sejumlah 40 orang murid Sekolah
Menengah Pertama yang menempuh ulangan harian dalam mata pelajaran
matematika,diperoleh nilai hasil ulangan sebagai berikut (nama murid tersebut
tidak dicantumkan di sini):
5 8 6 4 6 7
9 6 4 5
3 5
8 6 5
4 6 7
7 10
4 6
5 7 8
9 3 5
6 8
10
4 9 5
3 6
8 6 7
6
Apabila data
tersebut akan kita sajikan dalam bentuk Tabel Distribusi Frekuensi, maka
langkah yang perlu ditempuh adalah:
Langkah Pertama
Mencari
Nilai Tertinggi (Skor paling tinggi (Highest
Score) H) dan Nilai Terendah (Skor paling rendah (Lowest Score) L). Ternyata H = 10 dan L = 3.
Dengan
diketahuinya H dan L maka kita dapat menyusun atau mengatur nilai hasil ulangan
harian itu, dari atas ke bawah,mulai dari 10 berturut-turut ke bawah sampai
dengan 3 pada kolom 1 dari Tabel Distribusi Frekuensi yang kita persiapkan
adalah seperti yang terlihat pada Tabel 6.2.
Langkah Kedua
Menghitung
frekuensi masing-masing nilai yang ada,dengan bantuan jari-jari (tallies);
hasilnya dimasukkan dalam kolom 2 dari Tabel Distribusi Frekuensi yang kita
persiapkan ( Lihat Kolom 2 Tabel 6.2.).
Langkah Ketiga
Mengubah
jari-jari menjadi angka biasa, dituliskan pada kolom 3 (lihat kolom 3 tabel
6.2. ), setelah selesai, keseluruhan angka yang menunjukkan frekuensi
masing-masing nilai yang ada itu lalu kita jumlahkan, sehingga diperoleh jumlah
frekuensi (𝜮
f) atau Number of cases = N.
Tabel
6.2. kita sebut Tabel Distribusi Data
Tunggal yang seluruhan skornya berfrekuensi lebih dari satu, sebab di samping
seluruh skor (nilai)nya merupakan data yang tidak dikelompokkan, maka seluruh
skor yang ada itu masing-masing berfrekuensi lebih dari satu. (Sudijono
Anas.2009: 48-50)
TABEL 6.2. Distribusi
Frekuensi Nilai Hasil Ulangan Harian Dalam Mata Pelajaran Matematika yang
Diikuti oleh 40Orang Murid Madrasah Ibtidaiyah.
Nilai
(X)
|
Tanda/jari-jari/Tallies
|
F
|
10
9
8
7
6
5
4
3
|
//
///
/////
/////
///// /////
///// //
/////
///
|
2
3
5
5
10
7
5
3
|
Total
|
40 = N
|
Catatan:
1. Untuk melambangkan variabel (dalam
contoh di atas adalah variabel nilai),pada umumnya digunakan lambang huruf X,
Y, atau Z.
2. N adalah singkatan dari Number of Cases,
yang menggantikan lambang 𝜮
f (= jumlah frekuensi), karena dipandang lebih singkat.
6.2.Cara membuat tabel distribusi frekuensi
data kelompokan.
Tabel distribusi frekuensi data kelompok digunakan untuk menyusun data yang
memiliki kuantitas yang besar dengan mengelompokkan ke dalam interval-interval
kelas yang sama panjang. Perhatikan contoh data hasil nilai pengerjaan tugas
Matematika dari 40 siswa kelas XI berikut ini.
75 70 75 60 65 60 45 55 75 70
60 65 60 55 65 65 65 80 75 85
80 75 65 65 75 80 65 65 75 65
80 65 70 75 75 65 85 85 65 75
untuk menyajikan data di atas dalam bentuk Tabel Distribusi Frekuensi maka
perlu ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:
1. mengurutkan data dari yang
terkecil sampai yang terbesar
2. Menentukan banyak kelas ( n
)
3. Menghitung rentang data
caranya yaitu data terbesar dikurangi data terkecil.berdasarkan tabel di
atas
data terbesar = 85
data terkecil = 45
maka rentang = 85 – 45 = 40
4. Menentukan Jumlah Klas
Interval untuk menentukan Klas Interval
ditentukan dengan rumus Sturges K= 1
+ 3,3 log n
menjadi 7.
5. Menghitung panjang klas
panjang kelas = rentang di
bagi jumlah kelas
40 :
6 = 6,67 atau dibulatkan
No
|
Kelas
Interval
|
Frekuensi
|
1
|
45 – 51
|
1
|
2
|
52 – 58
|
2
|
3
|
59 – 65
|
17
|
4
|
66 – 72
|
3
|
5
|
73 – 79
|
10
|
6
|
80 – 86
|
7
|
Jumlah
|
40
|
6. Menentukan batas bawah kelas
pertama , diambil dari data terkecil atau data terkecil dikurangi 1
7.
Menyusun Klas Interval dan memasukan data menggunakan tally
No
Interval
|
Kelas
Interval
|
Tally
|
Frekuensi
|
1
|
45 – 51
|
|
|
|
2
|
52 – 58
|
||
|
|
3
|
59 – 65
|
|||||
||||| ||||| ||
|
|
4
|
66 – 72
|
|||
|
|
5
|
73 – 79
|
|||||
|||||
|
|
6
|
80 – 86
|
||||| ||
|
|
Jumlah
|
jika frekuensi sudah di temukan,
kolom tally dihilangkan saja, sehingga menjadi tabel distribusi frekuensi.K = jumlah klas
nterval
log= logaritma
n = jumlah data
karena datanya terdiri 40 siswa maka :
K = 1 + 3,3 log(40)
K = 1 + 3,3 . 1,60
K = 1 + 5,29
K = 6,29 dapat dibulatkan menjadi 6 atau 7.
7.
GRAFIK
SEBAGAI ALAT PENGGAMBARAN DISTRIBUSI
FREKUENSI
penyajian
data angka lewat Tabel Distribusi Frekuensi terkadang kurang menarik, kurang
cepat dalam memberikan deskripsi data, dan kadang kurang dimengerti. Hal ini
antara lain disebabkan:
a.
Penyajian
data dalam bentuk deretan angka itu pada umumnya
menjemukan.
b.
Untuk
memperoleh pengertian yang terkandung dalam deretan angka-angka yang
dihidangkan lewat tabel distribusi frekuensi itu, semua angka harus dibaca
(memakan waktu lama).
c. Bagi orang yang tidak terbiasa membaca
tabel distribusi frekuensi, penyajian lewat tabel distribusi frekuensi itu
kadang kurang dapat dipahami, bahkan kadang memusingkan kepala (Sudijono,
2008:59).
Berhubung
Tabel Distribusi Frekuensi memiliki banyak kelemahan, maka statistik menyediakan
cara lain dalam penyajian data angka yaitu dengan membuat grafik atau
diagram.Grafik atau diagram memiliki keunggulan tertentu antara lain:
1) Penyajian data statistik melalui grafik
tampak lebih menarik daripada melalui Tabel Distribusi Frekuensi.
2) Grafik secara lebih cepat memperlihatkan
gambaran umum dan menyeluruh tentang sesuatu perkembangan, perubahan maupun
perbandingan; tidak demikian halnya dengan tabel.
3) Grafik yang dibuat menurut aturan yang
tepat dan benar akan terasa lebih jelas dan lebih dimengerti orang (Sudijono,
2008:59-60).
Namun, grafik
masih memiliki kekurangan antara lain:
(i) Membuat grafik jauh lebih sukar dan
memakan waktu, biaya serta alat, tidak demikian halnya dengan tabel.
(ii) Data yang dapat disajikan dalam grafik
amatlah terbatas, sebab apabila datanya banyak sekali maka lukisan grafiknya
akan menjadi terlalu ruwet dan memusingkan: tidak sepertinya halnya tabel.
(iii) Grafik pada kebanyakannya bersifat
kurang teliti. Dalam tabel dapat dimuat angka sampai tingkat ketelitian yang
setinggi-tingginya (misalnya: 6.343, 7001, 0.125 dan sebagainya dapat dimuat
dalam tabel, namun tidak mungkin dilakukan pada grafik).(Sudijono, 2008:60)
7.1.Pengertian
grafik
Grafik tidak lain adalah alat
penyajian data statistik yang tertuang dalam bentuk lukisan, baik lukisan
garis, gambar, maupun lambang. Jadi dalam penyajian data angka melalui grafik,
angka itu dituliskan dalam bentuk lukisan garis, gambar atau lambang tertentu,
dengan kata lain angka itu divisualisasikan.
Grafik adalah merupakan visualisasi table.
Table yang berupa angka angka dapat disajikan / ditampilkan ke dalam bentuk
gambar.Pengertian grafik menurut beberapa ahli :
Ø
Murray R. Spiegel & Larry J. Stephens mengemukakan bahwa Grafik
merupakan tampilan gambar dari hubungan di antara variabel – variable.
Ø Soedarso mengemukakan
bahwa Grafik merupakan bentuk penyajian visual yang dipakai untuk membandingkan
jumlah data pada saat - saat yang berbeda
Ø Yudhy Wicaksono
Menyatakan bahwa Grafik merupakan salah satu model penyajian data dalam bentuk
visual yang banyak digunakan di berbagai bidang profesi
Ø Murray
menyatakan bahwa Grafik adalah representasi gambar dari hubungan yang terdapat
di antara variable - variabel
Ø Hery Sonawan
mengemukakan Grafik merupakan penggambaran data - data yang di plot dalam
sebuah bidang yang menghubungkan dua variable atau lebih
Ø Kathleen Meehan Arias
mengemukakan Grafik adalah sebuah metode yang digunakan untuk menyajikan data
kuantitatif secara visual
Ø J. Supranto
mengemukakan bahwa Grafik merupakan gambar - gambar yang menunjukkan secara
visual data berupa angka (mungkin juga dengan simbol - simbol) yang biasanya
juga berasal dari table - tabel yang telah dibuat
7.2.Bagian –
bagian utama grafik
Sebuah grafik yang lengkap pada
umumnya terdiri dari 13 bagian. Ketiga belas bagian dimaksud adalah :
a.
Nomor grafik
b.
Judul grafik
c.
Sub judul
grafik
d.
Unit skala
grafik
e.
Angka skala
grafik
f.
Tanda skala
grafik
g.
Ordinat atau
ordinal atau sumbu vertikal
h.
Koordinat (
garis – garis pertolongan = garis kisi – kisi )
i. Abscis (
sumbu horisontal = sumbu mendatar = garis nol = garis awal = garis mula )
j. Titik nol (
titik awal )
k. Lukisan
grafik ( gambar grafik )
l. Kunci grafik
( keterangan grafik )
m.
Sumber
grafik ( sumber data )
7.3. Macam-macam grafik
a.
grafik balok
atau grafik batang . ada 6 macam :
1.
grafik balok
tunggal
2.
grafik balok
ganda
3.
grafik balok
terbagi
4.
grafik balok
vertikal
5.
grafik balok
horizontal
6.
grafik balok
bilateral
b.
grafik
lingkaran
c.
grafik
gambar
d.
grafik peta
e.
grafik
bidang
f.
grafik
volume
g.
garfik garis
, ada 3 macam :
1.
grafik garis
tunggal
2.
grafik garis
majemuk
3.
grafik
poligon.
h.
Grafik ruang
Dari berbagai macam ragam grafik tersebut
terdapat dua macam jenis grafik yang sering dipergunakan , dalam kegiatan
analisis ilmiah , yaitu: (1). Grafik poligon dan (2) grafik histogram.
Yang biasanya
digunakan pada analisis ilmiah adalah grafik poligon dan grafik histogram.
Sedangkan grafik lainnya biasanya digunakan untuk kepentingan melengkapi
laporan administratif.
Distribusi
frekuensi dapat juga berbentuk poligon frekuensi. Cara penggambaran poligon
frekuensi umunya dilakukan dengan jalan menentukan titik tengah pada tiap-tiap
persegi panjang lalu menghubungkannya dengan garis linier atau dengan garis
putus-putus.
Pada grafik histogram , histogram
acapkali grafik frekuensi bertangga. Histogram adalah
suatu bentuk grafik yang menggambarkan sebaran (distribusi) frekuensi suatu
perangkat data dalam bentuk batang. Histogram digunakan untuk menggambarkan
secara visual frekuensi data yang bersifat kontinu. Untuk data yang berbentuk
kategori, tampilan visual yang serupa disebut diagram batang..
8.
CARA
MELUKISKAN DISTRIBUSI FREKUENSI DALAM BENTUK GRAFIK POLIGON ( POLYGON FREQUENCY
).
Sebelum dikemukakan tentang cara melukiskan distribusi
frekuensi dalam bentuk grafik poligon, terlebih dahulu perlu dipahami bahwa
grafik poligon dapat dibedakan menjadi dua macam
1. Grafik poligon data tunggal
2. Gafik
poligon data kelompok
8.1.
Contoh cara melukiskan distribusi frekuensi dalam bentuk grafik poligon data
tunggal.
Misalkan data
yang berupa nilai hasil ulangan harian dalam bidang studi Matematika yang
diikuti oleh 40 orang murid Madrasah Ibtidayah seperti tertera pada tabel 2.11
di muka tadi, kita sajikan kembali dalam bentuk grafik poligon , maka langkah
yang dilakukan berturut-turut adalah:
1) Membuat sumbu horizontal dengan lambang
X.
2) Membuat sumbu vertikal dengan lambang Y.
3) Menetapkan titik nol, yaitu perpotongan
X dengan Y.
4) Menempatkan nilai hasil ulangan umum
bidang studi matematika pada absis X, berturut-turut dari kiri ke kanan, mulai
dari nilai terendah sampai nilai yang tertinggi.
5) Menempatkan frekuensi pada ordinal Y.
6) Melukiskan grafik poligonnya. Hasilnya
seperti pada grafik 1
Grafik 1 Poligon frekuensi tentang
nilai-nilai hasil ulangan harian bidang studi Matematika dari 40 orang murid
Madrasah Ibtidayah.
8.2. contoh cara
melukiskan distribusi frekuensi dalam bentuk grafik poligon data Kelompok.
Misalkan data tentang nilai hasil EBTA
dalam bidang studi Matematika dari sejumlah 80 orang siswa kelas III Jurusan
IPA seperti yang disajikan pada tabel di bawah ini.
TABEL
8.1 Distribusi Frekuensi Nilai Hasil EBTA
dalam Bidang Studi Matematika dari Sejumlah 80 Orang Siswa Kelas III SMA Jurusan
IPA
Interval
|
Tanda/Jari-jari
|
F
|
78-80
75-77
72-74
69-71
66-68
63-65
60-62
57-59
54-56
51-53
48-50
45-47
|
//
//
///
////
/////
///// /////
///// ///// ///// //
///// ///// ////
///// ///// /
///// /
////
//
|
2
2
3
4
5
10
17
14
11
6
4
2
|
Total
|
|
80 = N
|
Maka langkah yang perlu dilakukan
adalah:
a. Menyiapkan sumbu horizontal X.
b. Menyiapkan sumbu vertikal Y.
c. Menetapkan titik nol.
d. Menetapkan atau mencari titik tengah
masing-masing interval yang ada (lihat table 8.2)
TABEL
8.2 Perhitungan nilai tengah untuk masing-masing
interval dari data yang tertera pada tabel 8.1
Interval
|
Frekuensi
(f)
|
Titiktengah
(X)
|
78-80
|
2
|
79
|
75-77
|
2
|
76
|
72-74
|
3
|
73
|
69-71
|
4
|
70
|
66-68
|
5
|
67
|
63-65
|
10
|
64
|
60-62
|
17
|
61
|
57-59
|
14
|
58
|
54-56
|
11
|
55
|
51-53
|
6
|
52
|
48-50
|
4
|
49
|
45-47
|
2
|
46
|
Total
|
80
= N
|
-
|
e. Menempatkan nilai-nilai tengah dari
masing-masing interval, pada sumbu X.
f. Menempatkan frekuensi dari masing-masing
interval, pada sumbu Y.
g. Membuat garis pertolongan (koordinat).
h. Melukiskan grafik poligonnya (lihat pada
grafik 1).
Grafik
2. Poligon frekuensi tentang nilai hasil EBTA dalam
Bidang Studi Matematika yang diikuti oleh 80
orang siswa kelas III SMA Jurusan IPA(Sudijono Anas.2009: 67)
9.
CARA
MELUKISKAN DISTRIBUSI FREKUENSI DALAM BENTUK GRAFIK HISTOGRAM (HISTOGRAM
FREQUENCY )
Seperti halnya grafik poligon, grafik histogram juga dapat dibedakan
menjadi dua macam yaitu ;
9.1.Cara melukiskan distribusi frekuensi dalam grafik
histogram data tunggal
Kita
ambil data berupa nilai hasil ulangan Matematika yang diikuti 40 siswa Madrasah
Ibtidaiyah,jika dikehendaki data tersebut disajikan dalam bentuk grafik
histogram,maka langkah yang akan ditempuh adalah sebagai berikut:
a.
Mennyiapkan
sumbu horizontal atau abscis X.
b.
Menyiapkan
sumbu vertikal atau ordinal Y.
c.
Menetapkan
titik nol(perpotongan X dan Y.
d.
Mmenetapkan
atau menghitung nilai nyata (True Value) tiap-tiap interval yang tertera.
e.
Menetapkan
nilai nyata masing-masing skor(nilai) yangada pada abscis x.
f.
Menempatkan
frekuensi tiap-tiap skor(nilai) yang ada pada ordinal Y.
g.
Membuat
grafik pertolongan(koordinat).
h.
Melukiskan
grafik histogram.
Tabel 9.1. Perhitungan Nilai Nyata Untuk Masing-masing
Skor(Nilai)
(X)
|
F
|
Nilai Nyata
|
10
9
8
7
6
5
4
3
|
2
3
5
5
10
7
5
3
|
9,50-10,50
8,50-9.50
7,50-8,50
6,50-7,50
5,50-6,50
4,50-5,50
3,50-4,50
2,50-3,50
|
Grafik
Histogram Frekuensi Tentang Nilai Harian Bidang Studi Matematika dari
Sejumlah 40 Orang Murid Madrasah Ibtidaiyah
9.2.Cara melukiskan distribusi frekuensi dalam grafik
histogram data kelompokan.
Untuk melukiskan grafik histogramnya diperlukan langkah kerja sebagai
berikut:
a.
Menyiapkan
sumbu horizontal atau abscis X.
b.
Menyiapkan
sumbu vertikal atau ordinal Y
c.
Menetapkan
titik nol(perpotongan sumbu X dengan Y.
d.
Mencari atau
menetapkan nilai nyata dari masing-masing interval
e.
Menempatkan
nilai nyata masing-masing interval,pada sumbu mendatar atau abscis X.
f.
Menempatkan
frekuensi masing-masing interval,pada sumbu vertikal atau ordinal Y.
g.
Membuat
garis pertolongan(koordinat).
h.
Mellukiskan
grafik histogram.
Histogram distribusi frekuensi data
fiktif pada tabel 9.2.
Skor
|
F
|
Fk
|
%
|
91
– 97
84 – 90
77 – 83
70 – 76
63 – 69
56 – 62
49 – 55
42 – 48
35 – 41
|
3
3
8
13
19
15
9
6
4
|
80
77
74
66
53
34
19
10
4
|
100,0
96,3
92,5
82,5
66,3
42,5
23,8
12,5
5,0
|
Jumlah
|
80
|
-
|
-
|
|
|
|
|
Untuk
menggambar histogram diperlukan sumbu datar dan sumbu tegak. Sumbu datar dan
sumbu tegak saling berpotongan secara tegak lurus, sehingga kaki setiap batang
jatuh pada batas nyata bawah/batas nyata atas setiap kelas dengan titik tengah
kelas berada di tengah kedua kaki batangnya. Pada grafik diatas angka
38,45,52,...,94 merupakan titik tengah setiap kelas, dan berada di antara dua
batas nyata kelas yang bersangkutan. Misalnya, kaki batang di sebelah kiri dan
kanan angka 38, masing-masing jatuh tepat pada angka 34,5 (batas nyata bawah)
dan 41,5 (batas nyata atas).
10. SOAL
- SOAL UNTUK LATIHAN
1.
Jelaskan apa
yang dimaksud dengan frekuensi ?
2.
Jelaskan
pula pengertian dan tabel distribusi fekuensi ?
3.
Jelaskan
langkah yang sebaiknya ditempuh dalam membuat tabel distribusi fekuensi data
tunggal
4.
Apa yang dimaksud
dengan frekuensi kumulatif ?
5.
Apa yang
dimaksud dengan frekuensi relatif ?
6.
Sebutkan
langkah yang perlu ditempuh dalam rangka penyajian data statistik melalui
polygon frekuensi ?
7.
Terangkan
apa yang dimaksud dengan histrogram frekuensi ?
8.
Langkah apa
sajakah yang perlu ditempuh dalam rangka melukiskan data statistik memalui
histrogram frekuensi ?
9.
Sebutkan dan
lukiskan sehingga menjadi jelas tentang bagian – bagian utama dari sebuah
grafik
10. Jika terdapat sebuah data dibawah ini
50 56 91 90 48 62 86
50 48 75 82 52 63 88
43 75 74 85 53 73 89
48 73 85 87 55 38 71
72 84 60 65 58 81 74
75 90 60 68 60 82 78
a)
Buatlah
·
Tabel
distribusi frekuensi data tunggal
·
Tabel
distribusi frekuensi kumulatif
·
Tabel
distribusi frekuensi kumulatif relatif (>atau<)
·
Tabel
distribusi frekuensi relatif
b)
Buatlah
histogram dan poligon frekuensinya
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
1. pengertian variabel.
Variabel adalah faktor tak tetap atau gejala yang
dapat diubah – ubah dalam contoh yang telah disebutkan dimuka.
2. Pengertian frekuansi.
angka ( bilangan ) yang menunjukan seberapa kali suatu
variabel ( yang dilambangkan dengan
angka – angka itu ) berulang dalam deretan angka tersebut : atau berapa kalikah
suatu variabel ( yang dilambangkan dengan angka itu ) muncul dalam deretang
angka tersebut.
3. pengertian distribusi frekuensi.
DistribusiFrekuensiadalahmembuaturaiandarisuatuhasilpenelitiandanmenyajikanhasilpenelitiantersebutdalambentukyang
baik, yaknibentukstastistik popular yang
sederhanasehinggakitadapatlebihmudahmendapatgambarantentangsituasihasilpenelitian.
4. Tabel distribusi frekuensi.
·
pengertian tabel
distribusi frekuensi adalah Tabel
Distribusi frekuensi adalah suatu daftar atau tabel yang membagi data dalam
beberapa kelas.
·
Tabel Distribusi frekuensi terdiri dari 2 macam, yaitu
distribusi frekuensicategorical dan distribusi frekuensi numerical.
·
macam-macam tabel distribusi frekuensi dibagi
menjadi 4 macam Tabel
Distribusi Frekuensi,yaitu: Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal,Tabel
Distribusi Frekuensi Data Kelompokan,Tabel Distribusi Frekuensi Kumulatif, dan
Tabel Distribusi Frekuensi Relatif ( Tabel Persentase).
5. Cara Membuat Tabel
Distribusi Frekuensi.
·
Cara
Membuat Tabel Distribusi Frekuensi Data Tunggal yang Sebagian atau Keseluruhan
Skornya Berfrekuensi Lebih dari 1.
Ø Langkah
Pertama
Mencari
Nilai Tertinggi (Skor paling tinggi (Highest
Score) H) dan Nilai Terendah (Skor paling rendah (Lowest Score) L). Ternyata H = 10 dan L = 3.
Ø Langkah
Kedua
Menghitung
frekuensi masing-masing nilai yang ada,dengan bantuan jari-jari (tallies);
hasilnya dimasukkan dalam kolom 2 dari Tabel Distribusi Frekuensi yang kita
persiapkan ( Lihat Kolom 2 Tabel 3.2).
Ø Langkah
Ketiga
Mengubah
jari-jari menjadi angka biasa, dituliskan pada kolom 3 (lihat kolom 3 tabel 3.2
), setelah selesai, keseluruhan angka yang menunjukkan frekuensi masing-masing
nilai yang ada itu lalu kita jumlahkan, sehingga diperoleh jumlah frekuensi (𝜮
f) atau Number of cases = N.
·
Cara
membuat tabel distribusi frekuensi data kelompokan.
1.
mengurutkan data dari yang terkecil sampai yang terbesar
2.
Menentukan banyak kelas ( n )
3.
Menghitung rentang data
4.
Menentukan Jumlah Klas Interval untuk
menentukan Klas Interval ditentukan dengan rumus Sturges K= 1 + 3,3 log n
menjadi 7.
5.
Menghitung panjang klas
panjang kelas = rentang di bagi jumlah kelas
6. Menentukan batas bawah kelas
pertama , diambil dari data terkecil atau data terkecil dikurangi 1
7.
Menyusun Klas Interval dan memasukan data menggunakan tally
6.
Grafik
Sebagai Alat Penggambaran Distribusi
Frekuensi.
·
Grafik
atau diagram memiliki keunggulan tertentu antara lain:
1. Penyajian data statistik melalui grafik
tampak lebih menarik daripada melalui Tabel Distribusi Frekuensi.
2. Grafik secara lebih cepat memperlihatkan
gambaran umum dan menyeluruh tentang sesuatu perkembangan, perubahan maupun
perbandingan; tidak demikian halnya dengan tabel.
3. Grafik yang dibuat menurut aturan yang
tepat dan benar akan terasa lebih jelas dan lebih dimengerti orang (Sudijono,
2008:59-60).
·
kekurangan
dari grafik antara lain:
1. Membuat grafik jauh lebih sukar dan
memakan waktu, biaya serta alat, tidak demikian halnya dengan tabel.
2. Data yang dapat disajikan dalam grafik
amatlah terbatas, sebab apabila datanya banyak sekali maka lukisan grafiknya
akan menjadi terlalu ruwet dan memusingkan: tidak sepertinya halnya tabel.
3. Grafik pada kebanyakannya bersifat
kurang teliti. Dalam tabel dapat dimuat angka sampai tingkat ketelitian yang
setinggi-tingginya (misalnya: 6.343, 7001, 0.125 dan sebagainya dapat dimuat
dalam tabel, namun tidak mungkin dilakukan pada grafik). (Sudijono, 2008:60)
·
Pengertian
grafik
Murray R. Spiegel & Larry J. Stephens
mengemukakan bahwa Grafik merupakan tampilan gambar dari hubungan di antara variabel –
variable.
·
Bagian –
bagian utama grafik
Sebuah
grafik yang lengkap pada umumnya terdiri dari 13 bagian. Ketiga belas bagian
dimaksud adalah :
a. Nomor grafik
b. Judul grafik
c. Sub judul
grafik
d. Unit skala
grafik
e. Angka skala
grafik
f. Tanda skala
grafik
g. Ordinat atau
ordinal atau sumbu vertikal
h. Koordinat (
garis – garis pertolongan = garis kisi – kisi )
i. Abscis (
sumbu horisontal = sumbu mendatar = garis nol = garis awal = garis mula )
j. Titik nol (
titik awal )
k. Lukisan
grafik ( gambar grafik )
l. Kunci grafik
( keterangan grafik )
m. Sumber
grafik ( sumber data )
·
Macam-macam
grafik
a. grafik balok atau grafik batang . ada 6 macam
:
1.
grafik balok
tunggal
2.
grafik balok
ganda.
3.
grafik balok
terbagi.
4.
grafik balok
vertikal.
5.
grafik balok
horizontal.
6.
grafik balok
bilateral
b.
grafik
lingkaran
c.
grafik
gambar.
d.
grafik peta.
e.
grafik
bidang.
f.
grafik
volume
g.
garfik garis
, ada 3 macam :
1.
grafik garis
tunggal.
2.
grafik garis
majemuk
3.
grafik
poligon.
h. Grafik ruang.
7.
Cara
Melukiskan Distribusi Frekuensi Dalam Bentuk Grafik Poligon ( Polygon Frequency
).
· contoh cara melukiskan distribusi frekuensi dalam
bentuk grafik poligon data tunggal.langkah yang dilakukan
berturut-turut adalah:
1.
Membuat
sumbu horizontal dengan lambang X.
2.
Membuat
sumbu vertikal dengan lambang Y.
3.
Menetapkan
titik nol, yaitu perpotongan X dengan Y.
4.
Menempatkan
nilai hasil ulangan umum bidang studi matematika pada absis X, berturut-turut
dari kiri ke kanan, mulai dari nilai terendah sampai nilai yang tertinggi.
5.
Menempatkan
frekuensi pada ordinal Y.
6.
Melukiskan
grafik poligonnya. Hasilnya seperti pada grafik .1
Grafik 1 Poligon frekuensi tentang
nilai-nilai hasil ulangan harian bidang studi Matematika dari 40 orang murid
Madrasah Ibtidayah.
·
contoh cara
melukiskan distribusi frekuensi dalam bentuk grafik poligon data Kelompok.
Maka
langkah yang perlu dilakukan adalah:
1.
Menyiapkan
sumbu horizontal X.
2.
Menyiapkan
sumbu vertikal Y.
3.
Menetapkan
titik nol.
4.
Menetapkan
atau mencari titik tengah masing-masing interval yang ada.
5.
Menempatkan
nilai-nilai tengah dari masing-masing interval, pada sumbu X.
6.
Menempatkan
frekuensi dari masing-masing interval, pada sumbu Y.
7.
Membuat
garis pertolongan (koordinat).
8.
Melukiskan
grafik poligonnya (lihat pada grafik 4.2).
8.Cara Melukiskan Distribusi Frekuensi Dalam Bentuk Grafik Histogram
(Histogram Frequency ).
·
grafik
histogram juga dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu ;
A. cara
melukiskan distribusi frekuensi dalam grafik histogram data tunggal
grafik histogram,maka langkah yang
akan ditempuh adalah sebagai berikut:
a. Mennyiapkan
sumbu horizontal atau abscis X.
b. Menyiapkan
sumbu vertikal atau ordinal Y.
c.
Menetapkan titik nol(perpotongan X dan Y.
d. Mmenetapkan
atau menghitung nilai nyata (True Value) tiap-tiap interval yang tertera.
e. Menetapkan
nilai nyata masing-masing skor(nilai) yangada pada abscis x.
f. Menempatkan
frekuensi tiap-tiap skor(nilai) yang ada pada ordinal Y.
g. Membuat
grafik pertolongan(koordinat).
h.
Melukiskan grafik histogram.
B. cara melukiskan distribusi frekuensi
dalam grafik histogram data kelompokan.
Untuk melukiskan grafik histogramnya diperlukan langkah kerja sebagai
berikut:
a.
Menyiapkan
sumbu horizontal atau abscis X.
b.
Menyiapkan
sumbu vertikal atau ordinal Y
c.
Menetapkan
titik nol(perpotongan sumbu X dengan Y.
d.
Mencari atau
menetapkan nilai nyata dari masing-masing interval
e.
Menempatkan
nilai nyata masing-masing interval,pada sumbu mendatar atau abscis X.
f.
Menempatkan
frekuensi masing-masing interval,pada sumbu vertikal atau ordinal Y.
g.
Membuat
garis pertolongan(koordinat).
h.
Melukiskan
grafik histogram.
2.
SARAN.
1.
Menggunakan
tabel distribusi frekuensi dalam data statistik pendidikan.
2.
Membuat
tabel distributif frekuensi dalam statistik pendidikan.
3.
Menggunakan
Grafik
Sebagai Alat Penggambaran Distribusi
Frekuensi.
4.
Dapat Melukiskan
Distribusi Frekuensi Dalam Bentuk Grafik Poligon ( Polygon Frequency ) dan Cara
Melukiskan Distribusi Frekuensi Dalam Bentuk Grafik Histogram (Histogram
Frequency ).
DAFTAR PUSTAKA
Amral
Syamsu,M., Metode Statistik,jilid I
dan II,Bandung:Ganaco,1963
Amudi
Pasaribu,Dr.,Pengantar Statistik,Medan:Imballo,1965.
Dajan, Anto. 2000. Pengantar Metode Statistik
Jilid 1. Jakarta :LP3ES
Furqon.
2004. Statistika Terapan untuk Penelitian.
Bandung : ALFABETA
Harahap,
B. dan ST. Negoro.1998. Ensiklopedia Matematika. Ghalia Indonesia
Subana,moersetyo
Rahadi, dan Sudrajat. 2000. Statistika
pendidikan. Bandung : CV Pustaka setya
Sudijono,
Anas. 2009. Pengantar Statistik
Pendidikan. Jakarta :PT RajaGrafindo Persada
Sudjana. 1996. Metode Statistika .Bandung
:Tarsito
Supranto, J. 1985.Statistik : Teori dan Aplikasi.
Jakarta :Erlangga
Tejo
Dwi Cahyowati, Etty dan Kusrini. 1993. Materi Pokok : Statistika Matematika
1. Jakarta : Universitas Terbuka
Sumber
internet :
Anton,
Siti ummi Rosyidah.Makalah distribusi
frekuensi. http://fisikaiain2010.blogspot.com/2012/06/masalah-distribusi-frekuensi.html. (diakses 16 juni 2012)
Glaudes,
Nyo. Distribusi frekuensi.http://nyoglaudes.blogspot.com/2013/02/distribusi-frekuensi.html. Diakses pada
Winchester,
Dean. Distribusi frekuensi:statistik.http://id.shvoong.com/exact-sciences/statistics/2027988-distribusi-frekuensi-statistik/. (diakses pada 22 juli 2010).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar