animasi  bergerak gif
My Widget
HeLsY DinaFitri'S BloG
Image by Cool Text: Free Graphics Generator - Edit Image

Minggu, 06 Oktober 2013

Makalah Statistika dasar tentang DATA STATISTIKA


STATISTIKA DASAR


                                                            



KELOMPOK  2

Dosen Pengasuh  : Apit F, S.Pd.,M.Si


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2013

BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang
Data dan statistik mempunyai hubungan yang sangat erat. Selain itu, keduanya juga mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kehidupan manusia sehari-hari, dengan bidang ilmu pengetahuan, baik yang eksakta, sosial, ekonomi, bisnis dan lain-lain. Data dan statistik serta fungsi keduanya, banyak memberikan kegunaan yang sangat tidak ternilai bagi manusia, bagi kita semua.
Dengan data, kita mengetahui gambaran perusahaan sekarang, masalah apa yang sedang dihadapi, mengapa terjadi masalah-masalah tersebut, serta bagaimana cara pemecahannya. Dengan data, kita dapat meramal atau memperkirakan, apa yang kira-kira bakal terjadi di masa mendatang. Dengan data, kita pun bisa membuat perencanaan, peramalan, mengontrol pelaksanaan, mengevaluasi target apakah tercapai atau tidak, dan sebagainya. Dengan adanya data, kita dapat banyak mengetahui tentang berbagai hal. Dengan data, kita bisa mengambil keputusan-keputusan, kebijakan-kebijakan perusahaan, dan sebagainya.Pendeknya, fungsi dan manfaat data sangat penting dan banyak sekali. Sering kali, akan berbahaya jika kita mengambil kesimpulan dan keputusan tanpa didukung oleh data. Orang bilang ”Speak with data”, berbicaralah dengan data agar objektif dan lebih akurat.




1.2       Rumusan Masalah
            Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1.       Apa itu statisti ?
2.      Bagaimana penggolongan statistik ?
3.      Sebutkan ciri khas statistik ?
4.      Jelaskan permasalahan statistik !
5.      Jeleskan pengertian statistik pendidikan !
6.      Jelaskan fungsi dan kegunaan statistik dalam dunia pendidikan !
7.       Apa itu data statistik ?
8.      Sebutkan macam-macam data ?
9.      Jelaskan sifat data statistik
10.  Sebutkan beberapa macam contoh data statistik dalam dunia pendidikan ?
11.  Jelaskan teknik pengumpulan data !
12.  Jelaskan prinsip pengumpulan data statistik kependidikan !
13.  Sebut dan jelaskan alat atau instrumendata statistik pendidikan !

1.3       Tujuan
Adapun tujuan dalam makalah ini yaitu :
1.      Mengetahui apa itu statistik.
2.      Mengetahui bagaimana penggolongan statistik.
3.      Mengetahui ciri khas statistik.
4.      Mengerti akan permasalahan statistik.
5.      Memahami pengertian statistik pendidikan.
6.      Mengetahui fungsi dan kegunaan statistik dalam dunia pendidikan.
7.      Mengerti apa itu data statistik.
8.      Mengetahui akan macam-macam data.
9.      Memahami sifat data statistik.
10.  Dapat menyebutkan beberapa macam contoh data statistik dalam dunia pendidikan.
11.  Mengetahui teknik pengumpulan data.
12.  Memahami prinsip pengumpulan data statistik kependidikan.
13.  Mengetahui alat atau instrumendata statistik pendidikan.

























BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Statistik dan Statistik Pendidikan
2.1.1        Statistik
*      Pengertian Statistik
Secara etimologi kata “statistik“berasal dari kata status (bahasa latin) yang mempunyai persamaan arti dengan kata state (bahasa inggris)atau kata staat (belanda ),dan yang dalam bahasa indonesianya diterjemakaan menjadi negara. Dalam kamus bahasa inggris akan kita jumpai kata statistiks sebagai “ilmu statistik“. Kata statistik diartikan sebagai “ukuran yang diperolehkan atau berasal dari sample,”yaitu sebagai lawan dari kata “parameter”yang berarti”ukuranyang diperoleh atau berasal dari populasi .”
Dalam buku karangan narr herrhyanto dan h.m akib hamid (2007), kata statistik dapat diartikan sebagai kumpulan angka-angka mengenai suatu masalah, sehingga dapat memberikan gambaran mengenai masalah tersebut.
Ditinjau dari segi termologi ,istilah “statistik” mengandung berbagai macam pengertian, yaitu:
·         Pertama,
Istilah “statistik’ kadang diberi pengertian sebagai data statistik yaitu kumpulan bahan keterangan yang berupa angka atau bilangan atau dengan istilah lain, “statistik “adalah deretan atau kumpulan angka yang menunjukan keterangan cabang kegiatan hidup tertentu.
·         Kedua,
Istilah “statistik” juga sering diberi pengertian sebagai kegiatan “perstatistikan” atau kegitan penstatistikan.
·         Ketiga,
Statistika adalah metode yang mempelajari pengumpulan, pengaturan, perhitungan, penggambaran, dan penganalisaan data, serta penarikan kesimpulan yang valid berdasarkan penganalisaan yang dilakukan dan pembuatan keputusan yang rasional, sehingga kumpulan bahan keterangan yang berupa angka itu “dapat berbicara”atau dapat memberikan pengertian dan makna tertentu.
·         Keempat,
Istilah “statistik” dewasa ini dapat diberi pengertian sebagai “ilmu statistik”.  llmu statisitk tidak lain adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari dan mengembangkan secara ilmiah.

*                  Penggolongan Statistik
Berdasarkan fungsinya, statistik sebagai ilmu pengetahuan dapat dibedakan menjadi dua golongan, yaitu:
1.      Statistik deskriptif,
Statistik deskriptif atau yang dikenal pula dengan istilah deduktif, ialah statistik yang tingkat perkerjaanya mencakup cara-cara menghimpun , menyusun atau mengatur, mengelolah, menyajikan dan menganalisis data angka agar dapat memberikan gambaran teratur, ringkas, dan jelas mengenai suatu gejala, peristiwa atau keadaan.
Statistika Deskriptif hanya menggambarkan dan menganalisis kelompok data yang diberikan tanpa penarikan kesimpulan mengenai kelompok data yang lebih besar.

2.      Statistik inferensial
Statistik inferensial atau dengan istilah statistik induktif, merupakan statistik lanjutan atau statistik mendalam yaitu statistik yang menyediakan aturan atau cara yang dapat dipergunakan sebagai alat dalam rangka menarik kesimpulan yang bersifat umum,dari kesimpulan data yang telah di susun dan diolah. Dalam statistika inferensial biasanya memasukan unsur peluang dalam menarik kesimpulannya.

*      Ciri Khas Stastisitik
Pada dasar-nya statistik sebagai ilmu pengetahuan memiliki tiga ciri khusus yaitu:
a.                   Statisitik selalu bekerja dengan angka atau bilangan (dalam hal ini adalah data kuantitatif).
b.                  Statistik bersifat objektif, 
Ini mengandung pengertian bahwa statistik selalu bekerja menurut objeknya atau bekerja apa adanya.
c.                   Statistik bersifat universal,
Ini mengandung pengertian bahwa ruang lingkup atau ruang gerak dan bidang garapan statisitk tidaklah sempit.

*      Permasalahan Statistik
Hanartanto Sigit,B.st, dalam bukunya statistik suatu pengantar (1996) mengemukakan ada tiga permasalahan dasar dalam statistik, yaitu:
1.      Permasalahan tentang rata-rata(average).
Betapa tidak, kita sering mengunakan pengertian “rata-rata” (average) dalam kehidupan kita sehari-sehari. Semua telah mengenal konsep ”rata rata” ini baik digunakan untuk hal yang sepele atau sederhana.

2.      Permasalahan tentang pemencaran atau penyebaran (variability atau dispersion),
Dengan sederhana disini kita telah mengenal kata yang sudah diindonesiakan ,yaitu ”variasi” yang artinya ”banyak ragamnya”. Dalam statistik justru kita biasanya mengusahakan supaya sesuatu itu tidak banyak variasinya supaya varibilitasnya kecil.
3.      Permasalah tentang saling-hubungan (korelasi).
Tiga persoalan statistik: ”rata-rata”, “varibilitas” dan “korelasi” inilah yang merupakan persoalan dasar statistik-suatu persoalan yang sudah pasti tidak asing lagi.

2.1.2        Statistik Pendidikan
*      Pengertian
Pada setiap lapangan pekerjaan, baik pemerintah, pendidikan pertanian, perdagangan, maupun lapangan pekerjaan lain, setiap pimpinan instansi (manajer) selalu berhadapan dengan masalahatau persoalan yang antara lain dinyatakan dengan angka-angka. Dari kumpulan angka ini, ia berusaha menarik kesimpulan yang dianggap atau diharapkan cukup beralasan untuk memberikan gambaran atau penjelasan inilah mengenai persoalan itu.
Untuk memberikan kesimpulan itu, Pemimpin (manajer) menyusun dan menyajikan angka-angka tersebut dalam sebuah daftar atau table yang disebut dengan statistic. Untuk memperoleh sekumpulan informasi yang menjelaskan masalah menarik kesimpulan yang benar tentu saja harus melalui beberapa proses, yaitu meliputi proses pengumpulan informasi, pengelolahan informasi, dan proses penarikan kesimpulan. Dan kesemuanya itu memerlukan pengetahuan tersendiri yang disebut statistika.
Begitupun dalam dunia pendidikan yang dikenal dengan istilah statistic pendidikan yang merupakan cabang dari ilmu statistika. Di dalam statistic pendidikan banyak dibahas dan dikembangkan  prinsip-prinsip, metode, dan prosedur yang digunakan sebagai cara pengumpulan, menganalisis, serta menginterpretasikan sekumpulan data yang berkaitan dengan dunia pendidikan. Wujudnya bisa berupa kegiatan mengumpulkan data-data yang berkaitan dunia pendidikan, seperti kegiatan mengolah dan menganalisis data-data pendidikan untuk kemudian dintrepetasikan dalam diagram grafik yang menggambarkan kondisi suku suatu data statistic pendidikan.
Kata statistik dalam istilah statistik pendidikan diartikan sebagai ilmu pengetahuan yaitu ilmu pengetahuan yang membahas atau mempelajari atau mengembangkan prisip-prinsip atau metode dan prosedur yang ditempuh atau dipergunakan,dalam rangka pengumpulan,penyusunan penyajian,penganalisaan bahan keterangan yang berwujud angka, mengenali hal-hal yang bekaitan dengan pendidikan dan penarikan kesimpulan, serta perkiraan.
4.      Fungsi Dan Kegunaan Statistik Dalam Dunia Pendidikan
Fungsi yang dimiliki oleh statistik dalam dunia pendidikan adalah menjadi alat bantu,maka berlandasan pada data eksak itu ia akan dapat:
a.       Memperoleh gambaran baik gambaran secara khusus maupun gambaran secara umum tentang suatu gejala, dan keadan suatu peristiwa.
b.      Mengikuti perkembangan atau pasang surut mengenai gejala.
c.       Melakukan pengujian.
d.      Mengetahui.
e.       Menyusun laporan yang berupa data kuantitatif dengan teratur, ringkas, dan jelas.
f.       Menarik kesimpulan secara logis, mengambil kesimpulan secara tepat dan mantap.

2.2  Data Statistik dan Data Statistik Pendidikan
2.2.1        Data Statistik
*      Pengertian
Data  adalah sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau masalah, baik yang berupa angka-angka (golongan) maupun yang berbentuk kategori, seperti, baik, buruk, tinggi, rendah dan sebagainya. Dalam menarik suatu kesimpulan atau membuat sutu keputusan seorang peneliti memerlukan data yang benar. Apabila data yang salah digunakan untuk membuat keputusan, keputusan yang dihasilakan menjadi tisak tepat atau dengan istilah yang lain data yang salah akan menyesatakan, begitu halnya dengan data statistic pendidikan.
Misalnya berdasarkan penelitian, mata pelajajaran matematika siswa SMU adalah 4,5. Kemudian dilaporkan kepada pihak yang hendak membuat sutu keputusan atau kesimpulan bahwa rat-rata mata pelajran matematika SMU adalah 5 sehingga kesimpulan maupun kebijakan yang ditetapkan menjadi salah.
Agar tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan kerugian besar, data yang baik harus memnuhi beberapa persyaratan berikut ini:
Ø  Objektif
Data yang diperoleh dari hasil penelitian harus menggambarkan keadaan sebenarnya. Misalnya apabila dalam sebuah penelitian, jumlah lulusan SLTP yang melanjutkan ke SLTA 60%, data yang akan diperoleh harus 60%.
Ø  Relevan
Data yang diperoleh harus ada kaitannya dengan permaslahan yang akan diteliti. Misalnya  kita ingin mengetahui penyebab hasil penjualan barang menurun maka data yang dianggap relevan untuk dikumpulakan adalah mutu barang, daya beli, pesaing, barang lain  yang sejenis, harga barang, biaya advertensi, dll.
Ø  Sesuai zaman (Up to Date)
Data tidak boleh tertinggal zaman (usang) sebab adanya perkembangan waktu dan teknologi ,emeybabkan suatu kejadian dapta mengalami perubahan dengan cepat.

Ø  Representetif
Data yang diperoleh dari hasil penelitian smapel harus memiliki atau menggambarka keadaa populasinya.Misalnya kita ingin mengetahui minat baca masyarata yang haru diteliti siswa.SD, siswa SMP, siswa SMA, mahasiswa, dan umumnya.
Ø  Dapat dipercaya
Sumber data (narasumber) harus diperoleh dari sumber yang tepat.Misalnya data tentang harga sayur diambil dari tukang sayau, data tentang pencari diambil dari Depnaker, dan sebagainya.
Statistik dalam dunia pendidikan dapat dirasakan manfaatnya oleh para pemakai (seperti peserta didik, mahasiswa, peneliti, dll) apabila banyak para menunjang kelancaran tugas para “petugas” pendidikan tadi. Misalnya dipakai dalam kegiatan evaluasi, statistic menjadi alat bantu untuk menganalisis dan menyimpulakn data hasil evaluasi. Sebagai contoh, ketika para guru mengevaluasi ketercapaian hasil pendidikan, biasaynya data yang terkumpul berbentuk data kuantitatif sebelum diinterpretasikan menjadi data kualitatif.
Data statistic yang ditemukan/dianalisi dalam dunia pendidikan biasanya berupa:
a.              Data prestasi siswa (misalnya, nilai hasil tes, nilai rapor, nilai intelengensi dan kepribadian, dll)
b.             Data tentang peserta didik, tenaga pengajar, pegawai dan lulusan (misalanya, jumlah siswa, guru berkualifikasi tertentu, lulusan yang melanjutkan/tidak melanjutakan, presensi, dll)
c.              Data tentang anggaran pendidikan (misalnya, belanja rutin pegawai, dana kesiswaan, dll)
d.             Data tentang kepustakaan, administrative, danperlengkapan (misalnya, jumlah buku menurt kategori tertentu, jumlah alat sekolah, dll)
Dalam sebuah penelitian, data statistika yakni berupa populasi maupun sampel.Peneliti dapat melaksanakan penelitian yang bersifat penelitian populsia maupun penelitian sampel.
Secara sederhana, populasi dapat diartikan sebagai berikut:
a.              Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Suharsimi, 1998)
b.             Populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas serta denga ciri-ciri yang ditetapkan (Nazir, 1983)
c.              Sekumpulan objek yang lengkap dan jelas (Vincent, 1980)
Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulakn bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yan dapat terdiri dari manusai, benda, hewan, dan tumbuhan, gejala, nilai tes, atau peristiwa sebgai sumber data yang mewakili karakteristik tetentu dalam suatu penelitian (Nawawi, 1983).
Ada beberapa jenis populasi yang perlu diketahui beradasarkan penggolangan, yaitu sebgai berikut.
Berdasarkan jumlahnya populsi dapat digolongkan menjadi populasi terbatas dan populasi tidak terbatas.
a.              Populasi terbatas
Populasi terbatas adalah sumber data yang jelas batasnya secra kuantitatif sehingga relative dapat dihitungkan jumlahnya.
b.             Populasai tak terbatas
Populasi tak terbatas adalah sumber data yang tidak dapat ditentukan batasnya sehingga realtif tidak dinyatakan dalam bentuk jumlah.
Berdasarkan sifatnya, populasi dapat digolongkan menjadi populasi homogen dan populasi heterogen.
a.              Populasi homogen
Populasi homogen adalah sumber data yang unsunrnya memiliki sifat yang sama sifat yang sam sehingga tidak perlu mempersoalkan jumlahnya yang kuantitatif.
b.         Populasi heterogen
Populasi heterogen adalah sumber datanya yang memiliki sifat atau keadaan yang bervariasi sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya, baik secara kualitatif maupun kuantitaif.
Hasil dari objek pada populasi yang diteliti harus dianalisis untuk ditarik kesimpulan itu berlaku untuk seluruh pola.
Dalam melaksanakan penelitian, walaupun tersedia populasi yang terbatas dan homogeny adakalanya peneliti tidak melakuka pengumpulan data secara populasi, teatapi mengambil sebagian dari populasi yang dianggap mewakili populasi (reprenstatif). Hal ini berdasarakn pertimbangan yang logis, sperti kepraktisan, keterbatasan biaya, waktu , dan adanya percobaan yang bersifat merusak, misalnya untuk mengetahui daya tahan lampu pijar kemudian mencatat lamanya waktu hidup.
Dengan meneliti sebagian dari populasi (sampel) dapat diharapkan bahwa hasil yang diperoleh akan memberikan gambaran yang sesuai dengansifat populasi yang bersangkutan. Jadi, penelitian hanya dilakukan terhadap sampel, tetapi kesimpulan yang diperoleh akan digeneralisasikan terhadap populasi

*      Macam-macam data
Dalam menyelidiki suatu masalah selalu diperlukan data. Data dapat diartikan sebagai keterangan yang diperlukan untuk memecahkan suatu masalah.




Berikut ini diberikan macam-macam data ditinjau dari beberapa segi.
1.                  Menurut Sifatnya,
a.       Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk angka. Misalnya penjualan merosot, mutu barang naik, karyawan resah, harga daging naik, dan sebagainya atau data yang berbentuk kategori atau atribut.
Contoh 1:
§  Harga emas hari ini, mengalami kenaikan.
§  Sebagian dari produksi barang “A” pada perusahaan “x” rusak.

b.      Data Kuantitatif
Data kuantitatif ialah data yang berbentuk bilangan (angka).
Contoh 2:
§  Luas bangunan hotel itu 5700 .
§  Tinggi badan Sandy mencapai 170 cm
Data kuantitatif dibagi menjadi dua bagian yaitu, :
b.1 Data Diskrit
adalah data yang diperoleh dengan cara menghitung atau membilang.Data yang diperoleh tidak mungkin berbentuk pecahan.
Contoh 3:
·         Banyaknya kursi yang ada di ruangan ini ada 75 buah
·         Jumlah siswa yang mengikuti mata kuliah ini mencapai 110   orang


b.2 Data Kontinu
adalah data yang diperoleh dengan cara mengukur.Pada data ini, angka-angkanya merupakan deretan angka yang sambung menyambung.
Contoh 4:
·         Panjang benda itu adalah 15 cm.
·          Jarak antara kota Bandung dengan kota Cirebon adalah 130    km
2.  Menurut Cara Memperolehnya
Dalam hal ini dibagi menjadi dua bagian yaitu:
a.              Data Primer
Adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi serta diperoleh langsung oleh objeknya atau bersumber dari tangan pertama (first hand data).
Contoh 5.
Pemerintah melalui Biro Pusat Statistik (BPS) ingin mengetahui  jumlah penduduk Indonesia, maka BPS mengirimkan petugas-petugasnya untuk mendatangi secara langsung rumah tangga-rumah tangga yang ada di Indonesia.
.
b.             Data Sekunder
adalah data yang diperoleh dalam bentuk sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lainatau bersumber dari tangan kedua(scond hand data).Biasanya data itu dicatat dalam bentuk publikasi-publikasi.



Contoh 6:
Misalkan seorang peneliti memerlukan data mengenai jumlah penduduk di sebuah kota dari tahun 1960 sampai 1970, maka orang itu dapat memperolehnya di BPS.
3. Menurut cara menyusun angka.
Ditinjau dari segi cara menyusun angkanya data statistik dapat dibagi menjadi tiga macam,yaitu:
1.      Data nominal, ialah data statistik yang cara menyusun angkanya didasarkan atas pengolongan atau klasifikasi tertentu..
Contoh :
Data statistik tentang jumlah siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri dalam tahun ajaran 1984/1985, dilihat dari segi tingkat kelas dan jenis kelaminnya, seperti terterah pada tabel di bawah ini,

Kelas
Jenis kelamin
Jumlah
pria
Wanita
III
50
34
84
II
48
44
92
I
72
52
124
jumlah
170
130
300


2.      Data ordinal, juga disebut data urutan, yaitu data statistik yang cara menyusun angkanya berdasarkan urutannya.
Contoh :
Misalkan dari sejumlah 5 orang finalis dalam lomba baca puisi diperoleh skor hasil penilaian dewan juri, sebagaimana tertera pada tabel. Angka 1,2,3,4,5 yang tercantum pada kolom terakhir kita sebut data ordinal ( urutan 1 = juara pertama, urutan 2 = juara kedua, dst. )
Nomor urut
Nomor undian
Nama
Skor
Urutan kedudukan
1
031

451
4
2
115

497
2
3
083

427
5
4
024

568
1
5
056

485
3

3.      Data interval, ialah data statistik dimana terdapat jarak yang sama diantara hal-hal yang sedang diselidiki atau dipersoalkan.

4. Menurut bentuk angkanya,
Ditinjau dari segi angkanya,data statistik dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:
a.       Data tunggal,

ialah data statistik yang masing-masing angka merupakan satu unit, dengan kata lain data tungal adalah data statistik yang angka-angkanya tidak dikelompok-kelompokan.
Contoh :
Data hasil nilai ulangan harian 10 orang siswa :
78, 80, 87, 68, 79, 85, 83, 91, 84, 76

Nilai tersebut angkanya merupakan satu unit, masing-masing angka tersebut berdiri sendiri dan tidak dikelompokan
b.      Data kelompokan
 ialah data statistik yang tiap-tiap unit terdiri dari kelompok angka.
Contoh :
Data hasil nilai ulangan harian 10 siswa, tetapi angkanya dikelompokkan misalnya :
Nilai
95-91
90-86
85-81
80-76




.5.  Menurut waktu pengumpulannya,
Ditinjau dari segi waktu pengumpulannya data statistik dapat dibedakan menjadi dua golongan,yaitu:
a.       Data seketika,
ialah data statistik yang mencerminkan keadaan pada suaktu waktu (at a poin of time).
Contoh :
Data statistik tentang jumlah tenaga pengajar di sebuah SMA tahun ajaran 2011/2012 ( hanya 1 tahun ajaran saja ).

b.      Data urutan waktu,
data statistik yang mencerminkan keadaan atau perkembangan suatu hal, dari satu waktu kewaktu lain secara berurutan.
Contoh :
 Data statistik tentang jumlah tenaga pengajar di sebuah SMA tahun ajaran 2004/2005 sampai dengan tahun 2012/2013.



*      Sifat Data Statistik
Data statisttik adalah data yang berwujud angka. Sebagai data angka,data statistik memiliki beberapa sifat tertentu yaitu:
a.                  Data statistik memiliki nilai relatif atau nilai semu.
b.                  Data statistik memiliki nilai nyata atau nilai sebenarnya.
c.                  Data statistik memiliki batas bawah relatif, batas atas relatif batas bawah nyata dan batas atas nyata.
d.                 Data statistik yang berbentuk data kelompokan memiliki nilai tengah atau titik tengah (midpoint).
e.                  Data statistik sebagai data angka, dalam proses penghitungannya tidak menggunakan sistem desimal (sistem perpuluhan)
f.                   Data statistik sebagai data angka dalam proses penghitungan menggunakan sistem pembulatan angka tertentu

*      Beberapa Macam Contoh Data Statistik Dalam Dunia Pendidikan
Dalam dunia pendidikan dapat dijumpai bermacam-macam dasar statistik yang dapat dianalisis dengan tekhnik statistik. Diantaranya dapat dikemukakan sebagai contoh disini misalnya:
a.              Data statistik yang berkaitan dengan prestasi belajar anak didik,
Ø   Nilai hasil ulangan harian ( nilai hasil tes formatif )
Ø    hasil ulangan umum ( nilai hasil tes sumatif ).
Ø   Nilai hasil ujian semester dan mid semester
b.             Data statistik yang berkaitan dengan keadaan anak didik,
Ø   Jumlah anak didik secara keseluruhan dari tahun ke tahun.
Ø   Jumlah luusan / abiturient / alumnus
c.              Data statistik yang berkaitan dengan staf pengajar
d.             Data statistik yang berkaitan dengan staf administrasi
e.              Data statistik yang berkaitan dengan anggaran pendapatan dan belanja
f.              Data statistik yang berkaitan dengan bidang perlengkapan
g.             Data statistik yang berkaitan dengan bidang perpustakaan
h.             Data statistik tentang angka prestasi anak didik, staf pengajar dan staf administrasi

2.3  Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan teknik pengambilan sampel dari sebuah populasi yang menjadi sebuah objek teliti.
*      Teknik pengambilan sampel
Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu teknik atau cara mengambil smpel yang reprsentetif dari populasi. Pengambilan sampel ini harus dilakukan sdemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar berfungsi sebagai contoh atau dapat menggambarkan keadaan opulasi yang sebenarnya.
Beberapa cara pengambilan sampel penelitian yang lazim dilakukan adalah berikut ini:
a)                  Sensus
Cara pengumpulan data, jika setiap anggota populasi diteliti satu persatu.Sensus adalah pencatatan data secara menyeluruh (complete enumenation) terhadap elemen yang menjadi objek penelitian, tanda perkecualian keuntungan menggunakan hasil yang diperoleh merupakan nilai karateristik yang sebenarnya (true value) karena sasaran penelitian mencakup keseluruhan objek yang berada dalam populasi.
Adapun kelemahannya ialah, sensus merupakan cara pengumpulan data yang memakan waktu, tenaga, biaya dan peralatan.

Contoh 7:
Misalkan Kepala SMA “X” ingin mengetahui rata-rata tingi badan siswa-siswa di sekolahnya yang berjumlah 600 orang. Apabila setiap siswa diukur tinggi badannya, kemudian dicatat, maka cara pengumpulan data seperti ini dinamakan sensus.
b)             Cara Random
Cara pengambilan sampel dengan teknik random disebut dengan random sampling, dan sampel yang diperoleh disebut sampel random. Teknik random sampling memungkinkan peneliti dapat mengambil sampel secara objektif karena setiap unit dalam yang menjadi anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama utnuk dipilih menjadi anggota sampel.
Random yang digunakan dalam teknik ini bisa dalam bentuk undian, ordinal, dan randomisasi dari table bilangan random.
Cara undian dilakukan dengan memberikan nomor pada unit sampling dalam populasi, kemudian dilakukan pengundian satu persatu sampai diperoleh jumlah yang sesuai dengan ukuran sampel yang ditentukan.
Cara ordinal dilakukan dengan membuat daftar secara berurutan dari unit sampling yang pertama sampai yang terakhir, kemudian diambik satu per satu dengan pola tetentu, misalnya diambil yang bernomor genap atau yang bernomor ganjil atau mengguanakan kelipatan lima, sepulauh, lima belas, dan sebagainya.
Cara ketiga yaitu dengan menggunakan table bilangan random. Pengguanaan tabel bilangan random untuk mencari sampel dari polpulasi dapat dilakukan sebagai berikut: 
1.             Berilah nomor pada semua unit yang menjadi anggota populasi. Misalnya untuk polpulasi sebesar 500, diberi nomor dari 000 sampai 500. Sampel yang akan diambil misalnya 20.
2.             Pilihlah secara  random baris dan kolom dari daftar bilangan random yang akan digunakan, misalnya baris 2 kolom 10-14. Dari baris kedua pada kolom 10-14, pilih secara berurutan ke bawah digit yang ketiga pertamanya sesuai dengan nomor populasi.
3.             Bialangan yang terambil dengan table random, adalah 414, 268, 164, 364, 243, 460, dan seterusnya smapai diperoleh jumlah sampel yang diinginakn.
Sampling ialah cara pengumpulan data dengan jalan mencatat atau meneliti sebagian kecil saja dari seluruh element yang menjadi objek penelitian. Dengan kata lain, sampling adalah cara mengumpulkan data dengan mencatat atau meneliti sampelnya saja.
Kebaikan sampling ialah, pekerjaan dan pengumpulan data akan dapat dilaksanakan dengan waktu, tenaga, biaya dan alat yang relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan sensus.
Kelemahannya ialah jika sampel tersebut tidak bersifat representatif, maka kesimpulan yang dikenakan terhadap populasi akan tidak sesuai dengan kenyataan yang terdapat pada populasi.
Tidak semua anggota populasi yang diteliti, tetapi hanya sebagian anggota populasi saja yang diteliti.Akan tetapi yang sebagian itu harus menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.Dengan demikian sebagian dari anggota populasi itu dikatakan bersifat representatif.
Contoh:
Apabila jumlah siswa yang diukur tinggi badannya hanya 60 orang saja, dengan perincian:
Kelas I diambil 20 orang siswa,
Kelas II diambil 20 orang siswa,
Kelas III diambil 20 orang siswa,
Maka cara pengumpulan data seperti ini dinamakan sampling.
c)             Cara strata
Penarikan secara strata ini terutama ditujukan untu yang berkelompok (memiliki stratum), dengan tujuan agar anggota populasi terpilih secara acak dan setiap kelompok yang ada paada populasi dapat tewakili. Pada sampling itu, banyaknya sampel pada setiap strata itu sama.
Misalnya kiat akan meneliti penugasan siswa terhadap matematika.  30.000 siswa disebuah kabupaten, yang terdiri dari 15.000 siswa SD, 10.000 siswa SMP, dan siswa SMA, samp[el yang dibuthkan misalnya 600 orang.
Perhitungan sampelnya dapat dilakukan sebagai berikut:
Anggota sampel sebanyak 600 siswa dari 30.000 siswa adalah 1/50. Maka untum siswa SD diambil 1/50 x 15.000= 300 siswa, untuk siswa SMP diambil 1/50 x 10.000 = 200 siswa, dan untuk siswa SMA diambi 1/50 x 5.000= 100 siswa.

d)            Cara Quota
Pengambialn data denga cara quota (quota sampling) didasari pada pertimbanagan-pertimbangan tertentu dari peneliti. Jika peneliti mengambil sampel dari suatu penelitian denga cara menentukan sejumlah anggota sampel secara quantum atau jatah, tekni sampling semacam itu disebut dengan quota sampling.
Langkah-langkah pengambilan sampel adalah menetapkan besarnya jumlah sampel yang diperlukan, kemudian menetapaka jumlah atau banyaknya jatah, maka jatah atau quantum itulah yang dijadikan dasar untuk mengambil unit sampel yang diperlakan.

e)             Cara sistematik
Cara sistematik hampir sama dengan cara random, anmaun dilakuakan secara sistematik, yaitu mengikuti suatu pola tertentu dari momor anggota polpulasi yang dipilih secara random, berdasarakan jumlah sampel yang sudah ditetapakan sbelumnya.
Misalakan kiat menghendaki sebuah sampel yang berukuran dari 60 ari sebuah populasi yang berukuaran 600. Setelah setiap individu dari populasi diberi nomor urut 001 sampai 600, bagilah individu out menjadi 60 kelompok (subpopulasi), yang setaiap kelompoknya trdiri dari 10 individu. Subpopulasi pertama beris individu bernomor 001 sampai dengan 010, subpopulasi kedua berisi individu bernomor 011 sampai dengan 020, dan seterusnya sampai subpopulasi yang ke-60 berisi individu yang bernomor 591 sampai dengan 600.

*      Prinsip Pengumpulan Data Statistik Kependidikan
Prinsip umum yang harus dipegang oleh siapa saja yang bermaksud menghimpun data statistik  ialah “ dengan waktu, tenaga, biaya dan alat yang sehemat mungkin, dapatmenghimpun data yng lengkap, tepat dan dapat dipercaya.
a.                  Lengkap Datanya
“Lengkap” di sini mengandung pengertian bahwa volume data sebagaimana yang direncanakan, dapat dicapai dengan sebaik-baiknya; tidak ada dat atercecer atau terlupakan untuk dihimpun sehingga mengakibatkan kesulitan dalam pnganalisisannya. Sudah tentu agar hal tersebut dapat dic
b.             Tepatnya Data
Yakni tepat dalam hal :
1.             Jenis atau macam datanya,pai dengan sebaik-baiknya, diperlukan adana perencanaan yang tuntas.
2.             Waktu pengumpulannya,
3.             Kegunaan sesuai dengan tujuan pengumpulan data,
4.             Alat atau instrumen  untuk menghimpun data.

c.              Kebenaran Data yang Dihimpun
Di samping data itu merupakan dat yang benar, juga merupakan data yang bersumber dari pihak yang memeng berkompeten untuk dimintai datanya. Jika tidak, kesimpulan yang akan ditarik dengan mendasarkan diri pada data tersebut, akan menjadi jauh menyimpang dari keadaan yang sebenarnya atau kurang sesuai dengan kenyataan yang ada.



a.             Ditilik dari segi bentuk pelaksanaan kegiatan pengumpulan datanya, pengumpulan data statistik kependidikan dapat berbentuk:
a.              Pengamatan mendalam, yaitu pengamatan terhadap objek yang akan dicatat datanya dengan persiapan yang matang, dilengkapi dengan instrumen tertentu.
b.             Wawancara mendalam, yaitu pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan secara lisan.
c.              Angket, yaitu cara pengumpulan data berbentuk pengajuan pertanyaan tertulis melalui sebuah daftar pertanyaan yang sudah dipersiapkan sebelumnya.
d.             Pemeriksaan dokumentasi yang ada dan mempunyai relevansi dengan tujuan penelitian.
e.              Tes, seperti: tes belajar, tes kepriabdian, tes kecerdasan, tes minat dan perhatian.

2.4  Alat Atau Instrumendata Statistik Pendidikan
Data yang dikumpulakan dalam penelitian digunakan untuk menguji hipotesis atau menjawab pertanyaan-pertanyaan telah dirumuskan. Karena data yang diperoleh akan dijadikan landasan dalam mengambil kesimpulan, data yang dikumpulaka haruslah data yang benar.
Agar data yang dikumpulkan baik dan benar, instrument atau alat pengumpulannya haruslah yang baik.
Ada beberapa instrument atau alat pengumpualan data yang akan dibahas berikut ini sesuai dengan teknik pengumpulan data.
a.              Tes
Tes sebagai alat pengumpul dta adlah serangkaian pertanyaan-pertnyaaan atau latihn yang digunakan untuk mengukur keterampilanpengeytahuan, intelegensi, kemampuan atau individu yang dimilki oleh individu atau kelompok.
Ada beberapa macam tes instrument pengumpul data, antara lain:
Ø Tes kepribadian
Tes kepribadian adalah tes yang digunakan untuk mengungkapkan kepribaidan orang.
Ø Tes bakat
Tes bakat atau talent adalah tes yang digunakan untuk mengukur atau untuk mengetahui bakat seseorang.
Ø Tes prestasi
Tes prestasi atau achievement test adalah tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu
Ø Tes intelegensi
Tes intelengensi adalah tes yang digunakan untuk membuat penaksiran atau perikiraan terhadap tingkat intelektual seseorang denga cara memberikan tugas kepada orang yang di ukur intelegensinya.
Ø Tes sikap
Tes sikap atau attitude test adalah tes yang digunakan untuk mengadakan pengukuran terhadap berbagai sikap seseorang.
b.             Wawancara
Wawancara adalah instrument pengumpul data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya. Ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi arus informasi dalam wawancara, yaitu: pewawancara, responden, pedoman wawancara, dan situasi wawancara.
Pewawancara adalah petugas pengumpul imformasi yang diharapan dapat menyampaiakan pertanyaan dengan jelas dan merangsang responden untuk menjawab semua pertanyaan dan mencatat semua informasi yang dibutuhkan dengan benar.
Responden adalah pemberi informasi yang diharapakan dapat menjawab pertanyaan dengan jelas dan lengakap.Dalam pelaksanaaan wawancara, diperlukan kesediaan dari responden dan pewawancara.
Situasi wawancara ini berhubungan dengan waktu dam tempat wawancara. Waktu dan tempat wawanara yang tidak tepat dapat menjadikan pewawancara akan merasa canggung dan responden pun merasa enggan untuk menjawab pertanyaan.
Berdasarkan sifat pertanyaan, wawancara dapat dibedakan menjad:
1.    Wawancara terpimpin
Dalam wawancar ini, pertanyaan diajukan menurut daftar pertanyaan yang telah disusun.
2.    Wawancara bebas
Pada wawancara ini terjadi tanya-jawab bebas antara pewawancara dan responden, teatapi pewawancara mnggunakan tuhiuan penelitian sebagai pedoman. Kebalikan wawancara ini adalah respomden  tidak menyadari sepenuhnya bahwa ia sedang diwawancarai.
3.      Wawancara bebas terpimpin
Wawancara ini merupakan gabungan dari wawancara bebas dan wawancara terpimpin. Dalam pelaksanaanya, pewawancara membawa pedoman yang hanya merupakan garis besar tentang hal-hal yang akan ditanyakan.
c.              Angket
Angket atau kuisioner adalah instrument pengumpul data yang digunakan dalam teknik komunikasi tak langsung, artinya responden secara tidak langsung menjwab daftar pertanyaan tertulis yang dikirim melalui media tertentu.
Tujuan penyebaran angket adalah mencari informasi yang lengkap mengenai suatu masalah adri esponden tanpa merasa khwatir bila responden memberikan jawaban yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam pengisian daftar pertanyaan.

Ada beberapa angket yang sering digunakan:
4.         Angket berstruktur
Dalam angket berstruktur jawaban yang diajaukan sudah di sediakan. Responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan dirinya (pertanyaan bersifat tertutup)
5.         Angket tak berstruktur
Pada angket ini, pertanyaan yang diajukan dalam bentuk pertanyaan terbuka.Jadi, responden diberikan kebebasan untuk menjwab pertanyaan sesuai pendapatnya sendiri.









SOAL
1.         Jika kita memperhatikan statistika, maka secara garis besar fungsi-fungsinya adalah...
a.         Pengumpulan data, penarikan kesimpulan, pengolahan dan penganalisaan data, pembuatan keputusan
b.        Pengumpulan data, pengolahan dan penganalisaan data, penarikan kesimpulan, pembuatan keputusan
c.         pengolahan dan penganalisaan data, Pengumpulan data, penarikan kesimpulan, pembuatan keputusan
d.        Pengumpulan data, pengolahan dan penganalisaan data, pembuatan keputusan, penarikan kesimpulan

2.         Pernyataan “ Ukuran beberapa buku yang terdapat di rak buku” merupakan contoh dari...
a.       Data kuantitatif
b.      Data kualitatif
c.       Data diskrit
d.      Data Kontinu

3.         Data mentah adalah..
a.         Data yang belum mengalami pengolahan apapun
b.        Data yang sudah jadi
c.         Data yang sudah mengalami pengolahan dan siap untuk dianalisis
d.        Data yang sedang dianalisis

4.         Seorang pettugas dari kantor kecamatan sedang mengumpulkan data tentang penghasilan setiap bulan dari setiap keluarga yang ada di perumahan “A” . Karena berbagai hal petugas tadi hanya mendatangi 60 orang kepala keluarga dan diwawancarai. Pengumpulan data dilakukan dengan cara seperti diatas disebut...
a.    Sensus
b.    Sampel
c.    Populasi
d.   Sampling

5.             Dari soal no.4 diatas, setelah dihitung ternyata rata-rata penghasilan setiap keluarga Rp. 200.000,00/Per bulan. Nilai Rp.200.000,00/Perbulan ini dinamakan...
a.    Parameter
b.    Data statistik
c.    Statistik
d.   Sampel













BAB  III
PENUTUP

3.1       Kesimpulan
Data adalah bentuk jamak dari datum. Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal, dapat berupa suatu yang diketahui atau yang dianggap atau anggapan. Atau suatu fakta yang digambarkan lewat angka, simbol, dan lain-lain. Data juga terdiri atas berbagai jenis. Jenis data secara garis besarnya dapat dibagi atas dua macam, yaitu data dikotomi/ diskrit dan data kontinum.
 Tingkatan data jika diurutkan dari yang terendah ke yang tertinggi, yaitu: 1)data nominal, 2) data ordinal, 3) data interval, dan 4)data rasio.
Berdasarkan sumber pengambilannya, data dibedakan atas dua, yaitu data primer dan data sekunder. Data Primer merupakan data yang diperoleh atau di kumpulkan langsung di lapangan oleh orang-orang yang melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh atau di kumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada.
Berdasarkan waktu pengumpulannya, data dibedakan atas dua, yaitu data berkala dan data seketika. Data Berkala (time series data) adalah data yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan atau keadaan. Sedangkan data seketika (cross section data) merupakan data yang terkumpul pada suatu waktu tertentu untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan atau keadaan pada waktu itu.




3.2           Saran
Adapun saran yang penulis sampaikan adalah agar pembaca dapat menggunakan pemecahan masalah secara statistik, lebih tepat jika mengikuti tahapan yang ilmiah. Data yang baik tentu saja harus yang mutakhir, cocok (relevan), dengan masalah penelitian dari sumber yang dapat dipertanggungjawabkan, lengkap akurat, objektif dan konsisten. Pengumpulan data sedapat mungkin di peroleh dari tangan pertama. Data yang baik sangat di perlukan dalam penelitian, sebab bagaimanapun canggihnya suatu analisis data jika tidak di tunjang oleh data yang baik, maka hasilnya kurang dapat di pertanggungjawabkan.
Data statistika tidak hanya cukup dikumpulkan dan diolah, tetapi juga perlu disajikan dalam bentuk yang mudah dibaca dan di mengerti oleh pengambil keputusan. Penyajian data ini bisa dalam bentuk tabel atau grafik/diagram. Ada beberapa  jenis tabel, yaitu antara lain : tabel biasa, tabel distribusi frekuensi, tabel distribusi frekuensi relatif, , tabel distribusi frekuensi kumulatif, tabel distribusi frekuensi relatif-kumulatif. Sedangkan grafik terdiri atas : grafik garis (line chart), grafik batangan (bar chart/ histogram), grafik lingkaran (pie chart), grafik gambar, dan grafik berupa peta(cartogram).







DAFTAR PUSTAKA

Hasan, Iqbal. 2010. Analisis Data Penelitian Dengan Statistika. Jakarta: PT Bumi Aksara
Herryanto, Narr &Akib Hamid. 2007. Statika dasar. Jakarta:Universitas Terbuka
http://tp.jurnal.unesa.ac.id/info/2/jurnal -tp diakses tgl 24 Sepetember 2013
http://www.emkalah .com/2013/01/statiska-pendidikan.html?m=1 diakses pada tgl 22 Seeptember 2013
Sudijono, Anas. 2010. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
Sudijono, Anas.2008. Pengantar Statiska Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Supranto, Johanes. 2008. Statistika : Teori Dan Aplikasi, jilid 1, Edisi Ketujuh. Jakarta: PT Erlangga
Usman, Husaini dan R. Purnomo Setiady Akbar. 2011. Pengantar Statistika. Jakarta : Bumi Aksara


8 komentar: